Mohon tunggu...
Natalia Nainggolan
Natalia Nainggolan Mohon Tunggu... -

Accounting

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Paskah

5 Juli 2018   13:59 Diperbarui: 5 Juli 2018   14:04 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PengorbananMu Tuhan

Seperti air ia tercurah ,segala tulang terlepas dari sendinya
hatiNya laksana lilin yang hancur luluh

kekuatanNya kering seperti beling

lidah melekat di langit-langit mulutNya

dan dalam debu maut Ia telah diletakkan.

Gerombolan penjahat mengepungNya,
dan mereka menusuk tangan dan kakiNya.
ia dijadikan bahan tontonan , membuang undi atas jubahNya.

Tubuhnya remuk redam.
Darah mengalir dari kaki salib
deras mengucur turun di sela-sela bebatuan Golgota
menghanyutkan segala noda dan dosa manusia

Mendung dan gelap menyergap.
Alam semesta memandang duka ke arah bukit lara.

O, betapa tak tertanggungkan nestapaMu
ya Anak Domba Allah... ( sampai sini )

Melewati luka demi luka, meniti nyeri demi nyeri
Untuk sebuah Janji yang harus digenapi
Dengan gagah Engkau menyerahkan nyawa,
dan melangkah turun ke dalam dunia orang mati.

Kegelapan menyelimutiMu.
Iblis larut dalam pesta pora kemenangan semu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun