Elektron valensi menerapkan konsep dalam menjelaskan pembentukan ion-ion atom. Selain itu, elektron valensi dapat membentuk ikatan ionik atau menjelaskan mengenai penggunaan bersama elektron. Berdasarkan hal tersebut, ikatan kovalen dapat dibentuk. Kemudian pada elektron valensi dapat memunculkan kereaktifan. Kereaktifan disebabkan oleh elektron terluar yang memiliki energi tinggi dalam atom. Elektron terluar mampu menyerap energi berupa foton dan mempunyai kemampuan dalam memancarkan energi.Â
Selanjutnya, elektron valensi mampu menjadikan elektron untuk berpindah orbital berdasarkan energi yang terpancarkan. Perpindahan orbital suatu elektron valensi disebut dengan ekstitasi. Eksitasi ini merupakan reaksi kimia yang terdapat pada reaksi kimia inti. Imbas eksitasi pada elektron dalam suatu atom dapat ditunjukkan dengan pemberian energi dari luar atau lingkungan. Bahkan penentuan suatu atom berdasarkan elektron terluar dan jumlah elektron suatu atom dipengatuhi oleh sifat, kereaktifan dan karateristik suatu atom.
E. Penentuan Elektron Valensi  Â
Penentuan elektron valensi dapat ditentukan pada unsur golongan utama dan unsur golongan transisi.Â
- Penentuan elektron valensi pada unsur golongan utama
Pada unsur golongan utama elektron valensi ditentukan dengan konfigurasi elektron ditulis terlebih dahulu. Contohnya pada unsur litium (Li) mempunyai nomor atom 3 dan mempunyai konfigurasi elektron adalah 1s^2 2s^1, maka elektron valensi yang didapatkan berada pada kulit n tertinggi yaitu kulit kedua dengan satu buah elektron.
- Penentuan elektron valensi pada unsur golongan transisi
Pada unsur golongan transisi elektron valensi dapat ditentukan melalui penulisan konfigurasi elektronnya. Namun yang membedakannya adalah kedudukan elektron valensi yang ada di kulit bagian dalam dan luar. Orbital d merupakan elektron valensi yang ada di kulit bagian dalam. Contonya pada unsur mangan (Mn), mangan mempunyai nomor atom 25 dan konfigurasi elektronnya merupakan 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p^6 4s^2 3d^5. Sehingga elektron valensinya adalah tujuh, dapat dilihat dari lima elektron dari subkulit 3d dan dua elektron dari subkulit 4s.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa elektron valensi merupakan elektron yang terhubung dengan satu elektron yang keberadaannya pada kelopak terluar serta berpartisipasi dalam pembentukan ikatan kimia apabila kelopak terluar belum terisi penuh. Selain itu, jumlah elektron valensi yang ditentukan berdasarkan golongan tabel periodik. Elektron valensi mempunyai karateristik yaitu elektron hanya terdapat pada bagian kulit terluar untuk unsur golongan utama dan pada logam transisi elektron berada pada kulit dalam, elektron bersifat menyerap atau melepaskan energinya dalam bentuk foton, elektron mampu menentukan konduktivitas listrik pada sebuah atom. Pada penerapan konsep, elektron valensi menjelaskan pembentukan ion-ion dan membentuk ikatan ionik serta penggunaan bersama elektron. Dalam penentuan elektron terbagi menjadi dua yaitu penentuan elektron valensi pada golongan unsur utama dan penentuan elektron valensi pada unsur golongan transisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H