Mohon tunggu...
Natalia Santoso
Natalia Santoso Mohon Tunggu... -

saya sering dipanggil Netik.. asal : Manggarai Barat, NTT kuliah : jurusan sosiologi di universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diskusi Film dan Etnografi Audiens

7 Mei 2014   17:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, UAJY- Divisi diskusi Himpunan Mahasiswa Program Studi Sosiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengadakan diskusi film “ The Act Of Killing”, Jumat (2/5/2014), di ruang kelas 4004. Diskusi dimulai pada pukul 16.00 WIB sampai pada pukul 20.00 WIB.  “ Pengadaan diskusi kali ini bekerja sama dengan teman-teman Sosiologi yang mengambil mata kuliah Etnografi Audiens,” kata Eka Yulianti selaku Ketua Divisi Diskusi HMPS Sosiologi.

Diskusi diawali dengan pembukaan  oleh  moderator  kemudian acara dilanjutkan dengan menonton film dan diakhiri dengan sesi wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa peserta mata kuliah Etnografi Audiens. Penonton yang hadir berjumlah 25 orang yang terdiri dari 12 orang mahasiswa peserta mata kuliah Etnografi Audiens, satu orang mahasiswa Komunikasi dan sisanya adalah mahasiswa Sosiologi.

“Setelah menonton kami akan mewawancarai penonton tentang resepsi mereka mengenai film ini,” kata  Yose Seda, salah satu mahasiswa peserta mata kuliah Etnografi Audiens yang mengikuti diskusi tersebut.

Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana penonton melihat kekerasan yang ditampilkan di film tersebut. “Saya merasa sangat sedih menonton film tadi, para pembunuhnya sangat kejam, saya memilih menjadi komunis saja,” kata Listia Damanik, mahasiswi Sosiologi angkatan 2013.

Film “ The Act Of Killing “ merupakan film dokumenter yang menyorot bagaimana pelaku pembunuhan anti-PKI yang terjadi pada tahun 1965-1966.Dalam film The Act Of Killing, para pembunuh bercerita tentang pembunuhan yang mereka lakukan, dan cara yang mereka gunakan untuk membunuh.

Film tersebut menimbulkan resepsi yang berbeda dari penonton. Yose Seda menambahkan lagi bahwa sebagian penonton beranggapan bahwa pelaku pembunuhan di dalam film tersebut sangat kejam dan tak berprikemanusiaan. Penonton menyayangkan sikap para pelaku yang sampai saat ini belum meminta maaf kepada keluarga korban.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun