Mohon tunggu...
Natalia Santoso
Natalia Santoso Mohon Tunggu... -

saya sering dipanggil Netik.. asal : Manggarai Barat, NTT kuliah : jurusan sosiologi di universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aikido, Cara Baru Memahami Konsep Sosiologi

20 Mei 2014   20:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:19 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak tanggal 21 Februari 2014, mahasiswa Sosiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta memiliki aktivitas baru yaitu memahami konsep Sosiologi melalui gerak tubuh. Hal ini dilakukan melalui latihan Aikido yang diadakan setiap hari Jumat, pukul 10.00 WIB di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Politik .
Bambang K Prihandono., S.Sos., M.A., Ketua Prodi Sosiologi mengatakan bahwa mahasiswa Sosiologi ingin belajar tentang ilmu sosial dan konsep-konsep kunci di dalam Sosiologi . Aikido diambil sebagai metode untuk memahami bagaimana manusia menyadari gerak tubuhnya. Gerak tubuh tersebut dipahami sebagai yang sosial.
Aikido berkaitan dengan apa yang dipelajari dalam mata kuliah Transformasi Konflik. Konflik tidak bisa dihilangkan begitu saja tetapi konflik itu dikelola dengan cara menciptakan ruang baru melalui  perubahan dan kedekatan yang lebih dalam lagi ”, kata Dee Magdalia, mahasiswi Sosiologi angkatan 2010.
Latihan Aikido diikuti oleh semua mahasiswa Sosiologi bahkan ada beberapa dosen pengampu mata kuliah  mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Aikido merupakan jenis bela diri yang berasal dari Jepang, ditemukan pada abad ke 8. Etimologinya terpecah menjadi tiga yaitu Ai yang berarti harmoni, Ki itu energy, Do itu jalan. Jadi, Aikido itu merupakan jalan bela diri yang menggunakan energi untuk mencapai harmoni. Pemahaman awalnya adalah Bela diri bukan untuk membunuh tapi untuk menjaga harmoni. Aikido bisa dipakai dari anak-anak sampai lansia, dan dari semua ukuran badan”, kata Gama selaku pelatih.
Bambang K Prihandono., S.Sos., M.A menambahkan lagi bahwa Aikido berkaitan juga dengan Sematik Education, pendidikan yang mengintegrasikan tubuh, pikiran dan jiwa. Setiap orang memiliki kesadaran subjektif, dipelajari melalui pengalaman tubuhnya.

Komentar Tambahan:

1.Ini tulisan hard news atau feature? Kalau ini hard news, kutipan langsungnya terlalu panjang.

Nilai: 7

Editor: Tika Dian Pratiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun