Mohon tunggu...
Najwa Hanaa Nur Aisyah
Najwa Hanaa Nur Aisyah Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa

Mahasiswa FAKULTAS ILMU BAHASA UNIVERSITAS AIRLANGGA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Susu Ikan Sebagai Menu Makan Gratis : Masih Wacana Belum Diperbincangkan dengan Presiden dan Wapres

10 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   08:30 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Wacana mengenai digantinya susu sapi dengan susu ikan dalam program Makan Bergizi dan Susu Gratis (MBG) menuai pertanyaan dari berbagai kalangan. Wakil ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfster Matutina menanggapi bahwa hingga kini wacana mengenai susu ikan belum dibahas baik di Badan Gizi Nasional, Tim TKN Prabowo-Gibran, maupun Tim Gugus Tugas Sinkronisasi. "Jadi sebenarnya mengenai susu ikan ini baru wacana. Jadi tidak ada masuk dari Badan Gizi Nasional," terangnya.

Banyak orang bertanya-tanya apakah nantinya susu ikan ini akan menuntaskan masalah kurang gizi di Indonesia atau akan menimbulkan masalah baru? Dr. Tan Shot Yen sebagai ahli gizi masyarakat menanggapi mengenai wacana susu ikan yang menjadi menu program Makan Bergizi dan Susu Gratis (MBG). Dr. Tan Shot Yen mengatakan "Lah kan ada pangan lokal, protein hewani yang biasa ada di daerah setempat. Kenapa harus susu dan produk? Kalau tidak laku jual, tidak diterima masyarakat, mahal, bahkan tidak efektif menyelesaikan masalah gizi, padahal pabrik sudah kadung berdiri, lalu bagaimana?". Dilansir dari BBC, Dr. Tan Shot Yen juga tidak setuju bahwa susu ikan dikatakan sebagai susu.

 Disini muncullah pertanyaan apakah susu ikan itu? Bagaimana pula proses pembuatannya? Dan adakah dampak bagi tubuh?

Definisi dari susu ikan sendiri menurut Prof. Dr. Ir. Annis Catur Adi, M. Si, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, istilah 'susu ikan' sebenarnya tidaklah tepat. Ikan tidak memiliki kelenjar mamae yang menghasilkan susu, seperti mamalia pada umumnya. "Susu bisa kita definisikan sebagai cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia, seperi sapi, kuda, dan domba. Oleh karena itu produk dari ikan tersebut lebih tepat kita sebut susu analog atau minuman berprotein dari ikan" ujar Prof. Annis.

Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Susu ikan adalah minuman protein salah satu produk turunan dari ekstrak protein (HPI) yang diolah dan disajikan menyerupai susu. HPI adalah ekstrak protein (hidrosilat) ikan. HPI juga dapat menjadi bahan baku tambahan pangan lain yang tinggi protein.

Dosen Fakultas Peternakan IPB University Epi Taufik juga menegaskan bahwa ekstrak protein ikan seperti HPI tidak termasuk dalam kategori susu.

Founder Berikan Protein, Yogie Amy menyampaikan, proses pembuatan susu ikan dimulai dari ikan utuh segar. Adapun jenis ikannya ialah ikan petek. Proses selanjutnya adalah jeroan ikan dibersihkan gunanya untuk menjaga kebersihan dan kualitas daging. Setelah bersih ikan digiling hingga menjadi bubur daging, kemudian ikan yang sudah halus itu siap diproses lebih lanjut.

Dalam kesempatan wawacara dengan CNB Indonesia Yogie mengatakan "Jadi kuncinya itu adalah sebenarnya proses enzimatis. Jadi enzimatis itu memutus rantai proteinnya menjadi rantai yang lebih pendek ya, pipeda-pipeda. Nah itu disebutnya adalah hidrolisat."

Setelah melalui proses hidrolisat, cairan atau liquid protein ikan dimasukkan ke dalam feed tank spray dryer, sebuah mesin yang memanaskan cairan hingga menguap dan berubah menjadi tepung. Proses pengeringan ini membutuhkan waktu sekitar 12 jam, dari awal hingga menjadi tepung protein ikan. Tepung inilah yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan berbagai produk turunan, termasuk susu ikan.Yogie juga mengatakan "Liquidnya ini juga bisa langsung dipergunakan sebenarnya, dikonsumsi, dalam bentuk liquid. Tapi juga ada yang kita larikan dalam bentuk powder." Ucapnya.

Kandungan yang dimiliki oleh susu ikan analog seperti protein, asam lemak omega-3, selenium, dan vitamin D. Sangat bermanfaat untuk pertumbuhan, perbaikan sel, serta kesehatan tulang dan otak. Prof. Annis mengatakan bahwasanya produk susu ikan analog sebaiknya dianggap sebagai pelengkap, bukan pengganti susu sapi. Prof. Annis juga menegasakan bahwa ada potensi risiko alergi pada susu ikan analog. "Produk dari ikan laut, termasuk susu ikan analog, memiliki risiko menimbulkan alergi, terutama bagi anak-anak atau individu dengan sensitivitas tinggi terhadap histamin. Oleh karena itu, konsumsi susu ikan analog harus dilakukan dengan hati-hati, terutama pada kelompok rentan," ujarnya.

Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah bahwasanya susu ikan tidak dapat dikatakan sebagai susu, namun dapat dikatakan sebagai susu ikan analog. Dalam proses pembuatan susu ikan analog terdapat proses penting yaitu enzimitas guna memecah rantai protein yang panjang menjadi rantai yang lebih pendek sehingga dapat diolah lebih lanjut. Susu ikan analog memiliki manfaat yang bagus untuk memenuhi gizi didalam tubuh namun perlu digaris bawahi bahwa ada potensi risiko alergi pada susu ikan analog ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun