[caption caption="Be a friend via pin pinterest.com/kindergaten"][/caption]
Bullying atau dikenal sebagai penindasan, ancaman sampai tindakan kriminal baik dilakukan secara kelompok dan sendiri. Sikap ini tidak hanya dilakukan usia anak sekolah tapi juga bisa di kantor dan tempat pergaulan lainnya. Hal ini merujuk pada pertanyaan, apa yang didapat saat membully orang lain? Tentu saja sebagian dari mereka menjawab sebagai kesenangan sebagian lagi aktualisasi diri. Namun benar kah demikian?
1. Agar Terlihat Keren
Tidak banyak orang tua sadari bahwa anaknya selalu ingin dianggap paling hebat, paling jagoan atau diakui dalam kelompoknya. Ketidakpekaan ini mengakibatkan anak melakukan penindasan pada yang lebih lemah agar disegani teman sepermainanya. Ada juga yang beralasan, menunjukkan diri pada lawan jenis.
2. Masalah Diri
Ada sebagian anak yang mengalami masalah diri. Semacam kecemasan dan ketakutan lebih di dalam diri yang tidak bisa diungkapkan anak. Seperti kekerasan yang dilakukan salah satu pihak keluarga hingga dilampiaskan pada teman yang lebih lemah.
3. Kurang Perhatian
Tentu saja keluarga menjadi tokoh nomor satu yang membangun karaktek anak. Hal ini kerap dilewatkan orang tua karena kesibukkan kerja atau urusan lain. Kurang kasih sayang dan pemahaman dari orang tua berakibat pada anak melakukan 'pelarian' dari kenyataan di lingkungannya.
Â
Dari ketiga hal tersebut, bisa kita pahami bahwa dukungan moral haruslah bergerak seimbang dengan pertumbuhan anak. Jangan sampai kita (orang tua) lengah mendidik atau tidak memperhatikan aktivitas anak lantaran anak sudah besar. Karena bagi orang tua, anak tetaplah anak yang ukurannya tak lebih dari guling walaupun sebesar apapun anak itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H