Mohon tunggu...
Nasywa Yesy
Nasywa Yesy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berita UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Bola

UIN Walisongo Terima Penghargaan Fair Play di Liga Sepak Bola Mahasiswa PTKIN 2024

28 November 2024   12:50 Diperbarui: 28 November 2024   13:31 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tim sepak bola UIN Walisongo Semarang berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Tim Fair Play selain sebagai runner up. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa tim UIN Walisongo tidak hanya berkompetisi untuk meraih kemenangan, tetapi juga untuk menjaga sportivitas dan nilai-nilai kejujuran dalam setiap babak pertandingan.

Meski dalam pertandingan final menghadapi banyak tekanan dari perilaku anarkis sejumlah suporter tuan rumah yang melontarkan kata-kata kasar dan merusak bus tim seusai pertandingan, UIN Walisongo tetap bersikap profesional di lapangan. Para pemain tampil dengan penuh semangat, meski harus menerima kekalahan 0-4 dari UIN Bandung. "Penghargaan Fair Play ini adalah bukti kami bermain dengan hati," ujar Pelatih Taufiq, yang merasa bangga atas sikap para pemain hebatnya.

Lukmanul Hakim, pendamping bagian kemahasiswaan tim sepak bola UIN Walisongo, juga menanggapi insiden tersebut dengan bijak. “Sepak bola seharusnya menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan, bukan untuk permusuhan. Kami tetap fokus pada pencapaian positif tim,” ujar Lukmanul Hakim. Tim UIN Walisongo memilih untuk tetap menjaga integritas dan sportivitas meski insiden tersebut mengganggu suasana final baik dari pemain, penonton, dan pendamping tim. 

Keberhasilan Tim UIN Walisongo dalam meraih penghargaan Fair Play dan posisi runner-up ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya menjaga sikap positif dalam setiap kompetisi seperti sportivitas dan kejujuran. Bagi banyak orang, ini menjadi bukti bahwa dalam dunia olahraga, kemenangan sejati tidak hanya ditentukan oleh semangat dan hasil akhir, tetapi oleh bagaimana kita menjalani proses pertandingan dengan rasa hormat terhadap lawan dan memegang teguh prinsip fair play. Jiwa yang kompetitif tetap harus menjunjung tinggi kejujuran.

Sumber: https://walisongo.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun