Mohon tunggu...
nasywa athaya
nasywa athaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswi Pariwisata di UPN "Veteran" Jawa Timur

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tedak Siten dengan Menggunakan Jadah Dalam Kegiatan

27 Desember 2023   20:58 Diperbarui: 27 Desember 2023   21:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, agama yang berbeda-beda. Indonesia juga terdiri dari bermacam-macam kebudayaan dari Sabang hingga Merauke. Karena Kebudayaan inilah membentuk berbagai macam ciri masyarakatnya di setiap daerah. Menurut Taylor kebudayaan adalah sesuatu yang kompleks, didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dengan masih mempertahankan budaya dan tradisi ritual upacara Tedak Siten, yakni upacara yang biasanya dilakukan suatu tradisi turun temurun yang dilakukan ketika anak yang baru pertama kali berjalan atau pertama kali menginjakkan kaki di tanah.

Adapun prosesi upacara tradisi tedak siten yaitu yang pertama mendoakan, kemudian orang tua menuntun anaknya berjalan diatas jadah 7 warna, dilanjutkan menaiki anak tangga yang terbuat dari tebu merah hati, dan turun menginjak-injak pasir, kemudian memasuki kurungan ayam berisi benda-benda yang bermanfaat, dan mandi di air bunga setaman, setelah itu menyebar udhik-udhik, dan yang terakhir memotong tumpeng.

Dalam prosesi tedak siten melewati proses penginjakan Jadah. terdapat 7 warna jadah yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Warna tersebut merupakan gambaran dari kehidupan yang akan dijalani sang anak di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun