Guru selanjutnya pun datang
Aku terkejut karena tiba-tiba Cia membangunkan ku yang sedang tidur pulas. Ternyata guru ekonomi ku datang. Sebenarnya pelajaran ekonomi tidak wajib diikuti karena ekonomi adalah pelajaran peminatan. Tapi karena aku tertidur dan gurunya sudah datang. Mau tidak mau aku harus mengikuti pelajaran tersebut. Itung-itung pengalaman juga.
Hari ini hanya empat mata pelajaran. Jadi tidak terlalu sore untuk kembali ke rumah. Supirku sudah menunggu di lobby sekolah. Aku langsung masuk mobil dan tidur. Sampai rumah, aku disambut dengan kakak ku yang baru pulang dari Swiss. Aku sangat merindukannya.Â
Walaupun dia sangat amat menyebalkan tapi aku sayang. Setelah mengganti pakaian dan bersih-bersih. Aku menceritakan hari pertamaku di sekolah. Lalu aku menanyakan kapan dia sampai Indonesia dan kapan dia balik ke Swiss.Â
3 tahun kemudian
Aku hamil dan usia kandunganku baru 2 bulan. Aku menangis, mengurung diri, bingung, kacau, dan lain-lain. Aku mencoba mengingat apa yang terjadi 2 bulan yang lalu. Aku terus-menerus berpikir apa yang terjadi 2 bulan lalu, tapi aku tetap tidak mengingatnya.Â
Sekeras apapun aku mengingat kejadian 2 bulan yang lalu, aku tetap tidak mendapatkan jawaban. Akhirnya aku mencoba untuk menanyakan kepada Sasha, Cia, dan Fika. Mereka semua tidak tau apa yang terjadi dengan ku. Aku mencoba bertanya dengan mama, jawabannya tetap sama mama tidak tau.
5 bulan sudah usia kandunganku
Selama 5 bulan kebelakang, aku tetap berusaha mencari siapa laki-laki yang menghamiliku karena aku rasa anakku butuh tau siapa ayahnya walaupun nanti ayahnya tidak mau bertanggung jawab atas anak kandungnya sendiri. Aku pun terus bertanya kepada Fika, Cia, dan Sasha. Aku selalu bertanya kepada mereka karena aku merasa mereka tau apa yang terjadi dengan ku.
Sasha mengajakku ke kamar untuk beristirahat. Lalu Sasha berkata, "Rel, sebenarnya gue tau apa yang terjadi sama lu." Aku sangat kaget, hatiku sakit, dan sesak. Walaupun Sasha belum bercerita tentang apa yang terjadi pada ku.Â
Setelah Sasha bercerita