Mohon tunggu...
Nasywa selly pradany
Nasywa selly pradany Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa

atlet

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa Itu Asam Laktat dan Bagaimana Penanganannya

11 Maret 2024   22:41 Diperbarui: 11 Maret 2024   22:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Asam laktat merupakan hasil metabolisme anaerobik, yang terjadi ketika tubuh mengubah glukosa menjadi energi tanpa memerlukan oksigen untuk melewatinya.hal ini biasa terjadi selama olahraga intens ketika kebutuhan oksigen melebihi pasokan yang tersedia. Meskipun awalnya dianggap sebagai penyebab cidera akibat kerja,bahan ini dianggap sebagai bahan baku alternatif penting bagi pekerja terapi okupasi.Tubuh memiliki mekanisme untuk menangani dan mengeluarkannya setelah berolahraga, karena penumpukan asam laktat diotot dapat menyebabkan sensasi terbakar dan kelelahan otot. 

Dalam olahraga, asam laktat dihasilkan ketika otot bekerja keras dalam kondisi anaerobik, dimana tidak cukup oksigen tersedia untuk mendukung metabolisme aerobik.meskipun sebelumnya dianggap sebagai penyebab kelelahan  otot, sekarang ini diketahui bahwa asam laktat sebenarnya merupakan sumber energi penting bagi otot yang bekerja keras. Dalam konteks latihan, akumulasi asam laktat bisa mengakibatkan sensasi terbakar atau program pelatihan yang tepat dalam membantu tubuh untuk lebih efisien menangani asam laktat dan meningkatkan kapasitas atletik.

Penanganan asam laktat bagi atlet terutama melibatkan strategi pemulihan dan pencegahan cidera.

1.Pemulihan pasca latihan yang tepat, termasuk pendinginan dan peregangan.

2.Asupan nutrisi yang sesuai, seperti karbohidrat dan protein, untuk memperbaikin dan memperkuat otot.pengaturan intensitas latihan untuk mengurangi akumulasi asam laktat secara berlebihan.

3.Latihan regeneratif seperti latihan aerobik ringan atau pemijatan untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi kekakuan otot.

4.Istirahat yang cukup untuk memastikan pemulihan yang optimal antara sesi latihan.

5.Monitoring kondisi fisik dan kesehatan secara berkala untuk mencegah overtraining dan cidera.Dengan pendekatan yang tepat,atlet dapat mengelola asam laktat dengan efektif  untuk meningkatkan kinerja mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun