Di pagi yang indah, dengan suasana sejuk setelah hujan melanda Jakarta. Langit cerah tanpa terhalang polusi adalah kesempatan langka bagi ibu kota, hal ini terjadi karena adanya pemberlakuan PSBB di seluruh indonesia terutama Jakarta.Â
Menyebabkan beberapa kegiatan masyarakat diberhentikan untuk sementara waktu seperti, sekolah, perkantoran, pusat perbelanjaan, sarana hiburan bahkan transportasi umum pun diberhentikan atau dikurangi jumlahnya sementara waktu.Â
Karena  adanya pandemi ini, sudah berbulan bulan aku terdiam di dalam rumah. Pandemi COVID-19 mengakibatkanku jauh dari teman sekolah dan tidak dapat pergi ketempat umum.
Satu-satunya teman yang selalu mengisi kebosananku adalah handphone. Setiap saat selalu bermain handphone, walau aku tahu bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan. Â
Handphone dapat merusak pola hidup seperti kurangnya waktu tidur, tingkat kemalasan jadi meningkat, bahkan kurangnya produktivitas karena terlalu asik dengan sosial media.
Suatu hari, video teman-temanku melakukan kegiatan positif  mulai sering muncul pada timeline handphoneku, hal itu yang aku selalu kusaksikan selama memainkan sosial media. Dari sanalah, aku sadar.
Aku sadar dan merasa ingin sekali melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diriku. Aku tergerak dan mengatakan dalam diri, bahwa inilah kesempatan untuk mengembangkan bakat yang pernah terlupakan karena tugas sekolah. Aku ingin mengubah pola hidupku menjadi produktif selama berada di rumah saja.
"Bosan juga main sosial media terus, kira-kira ngapain lagi ya?" tanyaku kepada Kakak.
"Kenapa kamu tidak melukis atau menggambar saja? Kan dari kecil kamu sudah berbakat dalam menggambar," saran Kakak.
"Oh iya, sudah lama aku tidak melukis lagi, besok aku akan melukis dan kembali mengembangkan bakatku," Kataku sambil tersenyum dan  bergegas untuk mempersiapkan peralatan melukis.