Nama Dosen : Istisari Bulan Lageni, S.Sos, M.I.Kom
Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi
Nama : Nasywa Rahmadhita
NIM/NPM : 23010400193
Prodi Ilmu Komunikas
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Museum Nasional Indonesia, sering disebut sebagai Museum Gajah, adalah museum sejarah dan budaya yang terletak di Jakarta dan museum ini juga termasuk kedalam salah satu museum tertua di Asia Tenggara. Museum ini di dirikan pada abad ke-18 oleh lembaga ilmiah Belanda bernama Btaviaaschap Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 1778. Tujuan dari adanya museum ini adalah untuk mengembangkan penelitian ilmu pengetahuan dan memperlihatkan koleksi benda-benda bersejarah.
1. Awal berdiri
- Pada tahun 1778, oleh lembaga ilmiah Belanda bernama Btaviaaschap Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Tujuannya adalah mempelajari ilmu pengetahuan dan mengompulkan benda-benda yang berkaitan dengan seni serta ilmu pengetahuan.
- Lokasi awal, koleksi disimpan di rumah seorang pejabat Belanda bernama J.C.M. Radermacher, yang menyumbang perpustakaannya dan sejumlah koleksi benda kuno.
2. Pembangunan Gedung Baru
- Pada tahun 1862, bangunan khusus museum mulai dibangun di lokasi yang sekarang, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Gedung ini resmi dibuka pada tahun 1868.
- Julukan "Museum Gajah", nama ini berasal dari patung gajah perunggu yang terletak dihalaman depan museum, hadian dari Raja Chulalongkorn dari Siam (Thailand) saat berkunjung ke Batavia pada tahun 1871.
3. Perkembangan Koleksi
- Museum Nasional memiliki salah satu koleksi paling lengkap di Asia Tenggara, meliputi benda-benda arkeologi, etnologi, numismatik, sejarah dan geologi.
- Beberapa koleksi yang terkenal termasuk:
a. Arca-arca dari zaman Hindu-Buddha: Termasuk patung Adityawarman dan Ganesha
b. Koleksi Prasasti Kuno: Prasasti Tugu dan Prasasti Telaga Batu
c. Koleksi keramik dari Dinasti Han, Tang, hingga Ming
d. Artefak budaya dari berbagai suku bangsa di Indonesia