Penting untuk diingat bahwa penyakit menular tidak menunjukkan karakteristik pribadi seseorang dan bukan pilihan yang diinginkan oleh orang tersebut. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita menunjukkan rasa empati dan menghapuskan stigma negatif tentang penyakit menular dalam benak kita. Masyarakat harus memperlakukan orang dengan penyakit menular dengan layak agar mereka merasa dihargai. Tidak ada manusia yang kebal dengan penyakit dan bisa jadi suatu saat nanti kitalah yang membutuhkan dukungan dan empati tersebut.
ReferensiÂ
Nitsae V, Andriany M, Mu’in M. 2022. Koping Positif Warga Binaan Pemasyarakatan dalam Menghadapi Stigma dan Diskriminasi. Journal of Holistic Nursing and Health Science 5(2): 197-207.
Novianti F, Yasmin YRA, Novitasari DCR. 2022. Penerapan Algoritma Fuzzy C-Means (FCM) dalam Pengelompokan Provinsi di Indonesia berdasarkan Indikator Pnyakit Menular Manusia. Â Jumanji 6(1): 23-33.
Prastika VA, Rahman A, Hermawan Y. 2022. Analisis Stigma Sosial Terhadap Penyintas Covid-19 di Kabupaten Klaten. Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya 24(1): 1-25.
Rahmah FF, Hasanah AF, Kolbiyah S, Ramadhanti ZN, Nurdini D, Kartini. 2022. Penyuluhan Penyakit Menular Selama Musim Penghujan di Yayasan Gemah Ripah Kuningan. In prosiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak 1(1): 292-300.
Situmeang B, Syarif S, Mahkota R. 2017. Hubungan Pengetahuan HIV/AIDS dengan Stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS di Kalangan Remaja Usia 15-19 Tahun di Indonesia (Analisis Data SDKI Tahun 2012). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia 1(2): 35-43.
Umar E, Hamdiah D. 2021. Dampak Persepsi dan Stigma Masyarakat tentang Covid-19. Feletehan Health Journal 8(3): 203-209.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H