Mohon tunggu...
Nasywa Firdauzi
Nasywa Firdauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas airlangga

public health

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Pencegahan dan Penanganan Penyakit Mpox

2 Oktober 2024   04:50 Diperbarui: 2 Oktober 2024   05:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

NASYWA FIRDAUZI NUZULA/191241017
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGG

Monkeypox atau beberapa orang lebih familiar dengan istilah cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh monkeypox virus (MPXV).  Seseorang yang terkena penyakit monkeypox ini akan mengalami gejala yang sama saat seseorang terkena cacar air, akan tetapi lebih ringan. Rentang gejalanya berlangsung sekitar 2-4 minggu. Yang membedakan antara cacar air dan monkeypox adalah di dalam benjolannya terdapat nanah dan cairan, tempatnya bisa berada hanya di satu titik tidak menyebar  seperti cacar air.


Dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan bahwa, terhitung pada bulan Agustus  2024 terdapat 88 kasus monkeypox yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 54 kasus diketahui varian virusnya. Mayoritas penderita kasus ini terkena varian virus Clade IIB yang memiliki tingkat kefatalan rendah serta ditularkan melalui hubungan seksual. Untuk mengetahui varian virus dari monkeypox, bisa dilakukan whole genome sequencing (WGS).


Adapun beberapa upaya pencegahan dari monkeypox sendiri. Pertama, perlu mewaspadai hewan-hewan yang menjadi sumber virus ini dengan cara menghindari kontak dengan hewan tersebut. Kedua, jika orang terdekat atau orang disekitar mengalami gejala monkeypox, segera hindari adanya kontak fisik seperti penggunaan barang bersama atau fasilitas bersama yang telah digunakan oleh penderita. Ketiga, mengurangi konsumsi daging-dagingan mentah atau tidak matang sempurna dan mengurangi konsumsi daging hasil buruan hewan liar. Keempat, hal terpenting dari setiap pencegahan penyakit kembali pada pola hidup bersih dan sehat, selalu menjaga kebersihan tangan saat setelah melakukan kontak dengan penderita baik hewan maupun manusia. Terakhir, selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) saat sedang melakukan perawatan pasien monkeypox.


Selain pencegahan dari diri masyarakat, pemerintah juga melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit monkeypox dengan cara melakukan vaksinasi guna mencegah seseorang terkena penyakit monkeypox dan terus melakukan penelitian mengenai penyakit ini.


Terdapat beberapa tata cara penanganan dari monkeypox sendiri. Bangun kesadaran diri dengan melakukan isolasi mandiri, tidak berbagi kamar atau barang yang telah digunakan dengan orang sekitar, rajin membasuh tangan terutama saat sebelum dan sesudah menyentuh ruam pada kulit, rajin membersihkan barang-baran di sekitar serta hindari kontak dengan barang-barang yang sering digunakan orang lain.


Selain tata cara diatas, pasien penderita juga bisa melakukan penanganan sebagai berikut. Meminum obat pereda gatal atau nyeri yang sudah diresepkan oleh dokter, beristirahat yang cukup selama melakukan karantina isolasi, berkumur-kumur menggunakan air garam jika terdapat luka di mulut, tidak menggaruk area yang terdapat benjolan, dan rajin membersihkan luka pada kulit dengan cara berendam.


Kesimpulannya, pada kasus ini sangat diperlukannya kesadaran masyarakat untuk senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Tidak hanya pemerintah yang melakukan segala upaya penangan dan pencegahan dari penyakit ini, tapi masyarakat juga harus mengambil andil guna mengurangi angka kasus monkeypox terutama di Indonesia.

KATA KUNCI: Monkeypox, Masyarakat, Penanganan, Pencegahan, Pemerintah

DAFTAR PUSTAKA


Dr. Meva Nareza T. 2024. Monkeypox (Mpox). https://www.alodokter.com/monkeypox-mpox [online]. (diakses tanggal 26 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun