Pernahkah anda memikirkan bagaimana seseorang dengan status Tunarungu  dapat belajar? Jika iya, ini adalah tulisan yang tepat untuk anda.
SLBN 12 Jakarta yang bertempat di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini merupakan salah satu sekolah yang terdapat rombel bagi para anak  penyandang Tunarungu.
Perlu dipahami bahwa anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar, sehingga media pembelajaran yang gunakan oleh siswa tunarungu tidak jauh dari media gambar sehingga siswa lebih mudah memahami dengan adanya gambar. Keterbatasan utama yang ada pada anak tunarungu yaitu terlambatnya kemampuan berbicara dan berbahasa, karena kurangnya kemampuan mendengar sehingga dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media-media pembelajaran yang tepat bagi siswa tunarungu seperti yang digunakan pada SLBN 12 Jakarta yaitu menggunakan media visual dan media audio visual dalam kegiatan belajar mengajar. Tak lupa juga menggunakan bahasa isyarat dan bahasa ujaran dalam berkomunikasi sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dan dapat memahamkan siswa. Untuk itu, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar para anak tunarungu tetap dapat memperoleh pendidikam dengan baik dan benar.
Dalam strategi pembelajaran terdapat media dan metode pembelajaran untuk tercapainya capaian pembelajaran. Metode Pembelajaran adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Sedangkan Media Pembelaran adalah alat dan bahan yang membawa informasi atau bahan pelajaran yang bertujuan mempermudah mencapai tujuan pembelajaran. Secara umum ada tiga macam media pembelajaran yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.
Adapun media yang digunakan di SLB pada kelas tunarungu biasanya menggunakan dua macam media, yaitu media audio visual yang berupa video dan visual yang berupa gambar, alat peraga dan benda nyata. Bagi siswa Sekolah Luar Biasa penggunaan media visual sangatlah membantu dalam penyampaian materi pelajaran, dikarenakan mereka memang sangat memaksimalkan kegunaan indra penglihatannya untuk memperoleh pengetahuan. Media audio visual merupakan alat yang menampilkan suara dan gambarnya, yang termasuk dalam media audio visual adalah televisi, video-VCD, sound slide, dan film. Penggunaan media audio visual bagi anak tunarungu akan lebih memudahkan dalam memahamkan siswa, karena siswa tunarungu memiliki kecerdasan yang normal.
Media yang digunakan di SLBN 12 Jakarta pada tingkat SD terdiri dari 3 jenis yaitu Audio, Visual dan Audio Visual. Untuk media visual terdiri dari berbagai macam gambar seperti, gambar hewan, tumbuhan, huruf alfabet isyarat (SIBI dan BISINDO). Selain itu, terdapat media visual pembelajaran PAI lainnya seperti Juz Amma isyarat, balok huruf hijaiyah dan poster doa harian. Jenis media Audio yang digunakan ialah alat musik. Dan untuk media audio visual para siswa memiliki tab yang diberikan oleh Yayasan Imanuel. Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan yang dijalankan oleh anggota yang beragama Kristen. Walaupun berbeda agama, tetapi mereka memiliki empati yang tinggi terhadap pendidikan khususnya pada Anak Berkebutuhan Khusus.
Dalam pembelajaran PAI di SLBN 12 Jakarta akan menggunakan Juz Amma isyarat yang baru dicetak oleh KEMENAG pada tahun ajaran baru 2023-2024. Juz Amma ini diberikan kepada seluruh siswa tunarungu dan guru pengajar oleh yayasan ESQ Kemanusiaan. Akan tetapi, guru PAI pada SLBN 12 Jakarta ini pun masih proses belajar dalam menggunakan Juz Amma Isyarat. Salah satu penyusun Juz Amma Isyarat merupakan suami dari salah satu guru PAI SLBN 12 Jakarta.
Guru PAI yang kami wawancarai mempunyai target dalam mengajarkan anak tunarungu yaitu bisa membaca Al-fatihah. Karena surat tersebut merupakan rukun sholat. Tetapi dalam mengajarkan surat tersebut kepada anak tunarungu memerlukan proses yang cukup lama. Guru tersebut juga mengajarkan materi yang dasar saja, namun sangat dibutuhkan dalam kehidupan seperti tata cara wudhu, hafalan surat pendek, gerakan sholat, membedakan makanan halal dan haram, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan guru tersebut merasa kesulitan jika harus memaksakan para siswanya memahami hal-hal ghoib yang tidak bisa ditampakkan wujudnya dengan sebuah media seperti materi hari kiamat, malaikat, Rasul Allah, dan lain-lain.
Metode yang digunakan SLBN 12 Jakarta ialah multi sensory, yaitu menggunakan seluruh sensor yang ia miliki. Metode ini di implementasikan dalam mengajarkan surat al-Fatihah dan surat pendek lainnya. Guru PAI menerapkan metode yang unik, yaitu membagi jumlah jeda dalam beberapa bagian ketika melafadzkan ayat. Serta diiringi dengan tepukan tangan sebagai tanda irama nada. Metode ini memudahkan siswa tunarungu dalam membaca ayat al-Qur'an. Tetapi metode ini tidak akan berhasil jika hanya di terapkan ketika di sekolah saja. Oleh karena itu, Guru PAI perlu bekerja sama dengan orang tua murid demi keberhasilan pembelajaran PAI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H