Mohon tunggu...
Nasywa Keisya Anggita
Nasywa Keisya Anggita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Candi Borobudur: Jembatan antara Sejarah dan Nilai-Nilai Pancasila

27 Desember 2024   16:28 Diperbarui: 27 Desember 2024   16:28 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Candi Borobudur

Gambar Oleh: Keisya Zahfarina D.

            Nasywa Amalia T.

            Anggita Ayu Z.


Candi Borobudur, yang diakui sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO, memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar tempat peribadatan bagi umat Buddha. Dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi oleh Dinasti Syailendra, candi ini merupakan monumen Buddha terbesar di dunia dan menjadi simbol budaya yang kaya akan nilai-nilai moral dan spiritual. Lokasinya yang strategis di Lembah Kedu, Magelang, Jawa Tengah.

Candi Borobudur memiliki desain bangunan yang unik, mengandung berbagai pesan moral yang dapat diidentifikasi melalui relief dan struktur arsitekturnya. Relief-relief tersebut tidak hanya berfungsi sebagai ornamen estetis, tetapi juga mencerminkan ajaran kehidupan yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Candi ini berbentuk stupa bertingkat yang dibangun dengan desain  terdidi dari tiga bagian utama yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Setiap bagiannya memiliki relief yang menceritakan ajaran Buddha dan kehidupan masyarakat pada masa itu. Di puncaknya, ada 72 stupa kecil berbentuk lonceng yang mengelilingi satu stupa besar sebagai pusatnya, yang melambangkan perjalanan menuju pencerahan.

Kemudian candi ini dikelilingi oleh pegunungan dan alam yang indah, termasuk pegunungan Merapi dan Merbabu. Selain sebagai tempat wisata, Candi Borobudur ini memiliki banyak fungsi lainnya yaitu sebagai pusat spiritual dan tempat ibadah bagi umat Buddha, terutama saat perayaan Waisak. Candi Borobudur lebih dari sekadar monumen bersejarah. Banyak wisatawan luar yang mengunjungi candi ini, mereka terkesima oleh keindahan dari Candi Borobudur.

Setelah menikmati pesona candi, kemudian menuju sekitar candi banyak penjual souvenir dan oleh-oleh yang menawarkan produk khas letaknya di sekitar pintu keluar. Mereka menawarkan berbagai kerajinan tangan serta cemilan khas yang identik dengan Candi Borobudur misalnya gantungan kunci Candi Borobudur. Dari aktivitas ini dapat memberikan pendapatan ekonomi masyarakat lokal dan menciptakan lapangan kerja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun