Mohon tunggu...
Nasywa Almira
Nasywa Almira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Namaku Nasywa Almira biasa dipanggil Nasywa. Kini, aku sedang melanjutkan studi S-1 aku di Universitas Airlangga tepatnya di jurusan Teknik Biomedis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenjangan Sosial Masih Tinggi di DKI Jakarta

21 Desember 2024   23:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:56 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan masih menjadi salah satu masalah utama di Indonesia, dan DKI Jakarta, sebagai ibu kota negara, tidak terkecuali. Menurut data terakhir dari tahun 2021, terdapat sekitar 132.345 warga Jakarta yang masuk dalam kategori miskin yang cukup parah. Angka ini menggambarkan betapa mendalamnya masalah kemiskinan di DKI Jakarta, di mana kesenjangan sosial antara kelompok masyarakat yang kaya dan miskin semakin membesar. Salah satu bukti paling nyata dari kesenjangan sosial ini adalah perbedaan mencolok antara kawasan perumahan yang mewah dengan daerah kumuh yang kurang terawat.

Di Jakarta,  sering kali terdapat perbedaan  mencolok dalam kualitas perumahan dan lingkungan. Beberapa kawasan dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi dan apartemen mewah, sementara kawasan lainnya tetap menjadi perhatian. Salah satu masalah utama adalah pengelolaan limbah dan sistem pembuangan limbah yang tidak memadai. Banyak saluran air di sekitar pemukiman warga yang tidak terawat  sehingga  sering menyebabkan penyumbatan dan  banjir, terutama saat musim hujan.

Kondisi ini memperburuk kualitas hidup warga, terutama di kawasan yang kurang terawat. Banyak rumah yang jaraknya berdekatan dan  tidak memiliki saluran drainase yang cukup, sehingga ketika hujan, air tidak dapat mengalir dengan lancar dan terjadilah banjir. Selain itu, penumpukan sampah yang tidak dibuang dengan benar merupakan sumber utama pencemaran kesehatan masyarakat dan  lingkungan. Saluran air yang bersih dan terawat  sangat penting untuk mencegah  banjir dan melindungi lingkungan serta kesehatan  masyarakat.

Meskipun Jakarta terkenal akan citranya sebagai kota dengan fasilitas yang mewah dan destinasi liburan yang menarik, realita yang dialami oleh sebagian besar warganya sangat berbeda. Banyak warga yang masih tinggal dalam kondisi yang sungguh tidak layak dihuni. Beberapa dari mereka bahkan terpaksa harus tidur hanya dengan beralaskan karung, kardus, atau plastik karena tidak memiliki kemampuan untuk menyewa atau memiliki tempat tinggal yang layak. Masalah ini merupakan bukti nyata dari ketidakadilan sosial dan kesenjangan sosial yang ada. 

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya dari berbagai pihak. Masyarakat perlu menumbuhkan kesadaran dalam diri untuk terus berjuang demi meningkatkan kualitas hidup mereka. Peran pemerintah juga tak kalah penting dalam hal ini. Pemerintah juga dapat turut berupaya fokus pada program-program yang dapat membantu dalam mengurangi angka kemiskinan, seperti memberikan dukungan yang lebih besar kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Pemprov DKI Jakarta harus melakukan evaluasi yang mendalam terhadap kebijakan dan program yang telah diterapkan untuk menekan angka kemiskinan. Upaya ini bisa mencakup pengembangan infrastruktur yang lebih baik, peningkatan kualitas pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, serta penciptaan peluang kerja yang lebih banyak dan berkualitas. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi perbaikan dalam pengelolaan sampah dan saluran pembuangan dan peningkatan fasilitas umum. Pemerintah juga harus menciptakan lingkungan yang asri dan kondusif untuk pertumbuhan ekonomi, juga dengan membantu menyediakan akses ke modal dan pelatihan bagi para pengusaha pemula. 

Selain itu, pemerintah  perlu mempertimbangkan kualifikasi generasi muda, terutama  mereka yang baru lulus  SMA atau SMK. Memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dan praktis akan mempersiapkan generasi muda  untuk memasuki dunia kerja dan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Pelatihan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan industri lokal sehingga peserta  memperoleh keterampilan yang memenuhi permintaan pasar.

Penting juga untuk melibatkan sektor swasta dalam upaya ini, karena mereka dapat berkontribusi dalam bentuk investasi dan inovasi. Melalui pendekatan  kooperatif dan kolaboratif, kesenjangan sosial di Jakarta perlu dikurangi dan kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan. Tak lupa, diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan ini. Dengan dilakukan bersama-sama, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang tidak hanya dikenal akan keindahannya, tetapi juga sebagai kota yang peduli pada lingkungan dan penduduknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun