Mohon tunggu...
Nasywa Abharina
Nasywa Abharina Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Airlangga University

Undergraduate Student

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Autoimun

24 Agustus 2023   07:28 Diperbarui: 24 Agustus 2023   07:34 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PENYAKIT AUTOIMUN

Sistem kekebalan tubuh memiliki peran penting dalam melawan infeksi dan menjaga kesehatan tubuh. Namun, pada kasus penyakit autoimun, sistem kekebalan justru menyerang sel-sel sehat dan jaringan tubuh, seperti kulit, sendi, organ dalam, atau sistem saraf. Ini bisa menyebabkan peradangan, kerusakan jaringan, dan gangguan fungsi organ. 

Autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara jaringan sehat dengan antigen yang berpotensi bahaya. Sistem kekebalan akan menyerang antigen asing dan menghasilkan respons terhadap antigen tersebut. Penyebab autoimun bisa muncul karena banyak faktor, mulai dari keturunan hingga gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit autoimun yaitu berjenis kelamin perempuan, memiliki riwayat penyakit autoimun dalam keluarga, menggunakan obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, terkena paparan bahan kimia atau cahaya matahari dan menderita infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi virus Epstein Barr.

Dari berbagai penyakit yang digolongkan penyakit autoimun diantaranya memiliki gejala yang sama, seperti kelelahan, pegal otot, ruam kulit, demam ringan, rambut rontok, sulit konsentrasi, dan kesemutan di tangan dan kaki. Meski menimbulkan beberapa gejala awal yang sama, masing-masing penyakit autoimun tetap memiliki gejala spesifik, beberapa jenis penyakit autoimun adalah :
1. Artritis Reumatoid: penyakit ini mengenai sendi dan dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan kerusakan pada sendi.
2. Lupus Eritematosus Sistemik : dapat memengaruhi hampir semua organ tubuh dan menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi dan otot, ruam kulit, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, sesak nafas, dan pendarahan. Gejala lupus bervariasi dan dapat bersifat kronis.
3. Tiroiditis Hashimoto : penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan gangguan produksi hormon tiroid.

Kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun pada saat ini masih rendah karena gejalanya yang bervariasi dan menyerupai beragam penyakit lainnya. Pengelolaan yang tepat dapat membantu mengontrol gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius, sehingga perlu adanya edukasi dan pemahaman masyarakat tentang penyakit autoimun.

referensi :
https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=autoimmune+&btnG=#d=gs_qabs&t=1692836702360&u=%23p%3D0eiZDFEAJRQJ
yankes.kemkes.go.idhttps://yankes.kemkes.go.id autoi...Autoimun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun