Mohon tunggu...
Nasywa AtiyyahMujahid
Nasywa AtiyyahMujahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kembangkan Motorik Halus Anak dengan Aktivitas Seru: Awal yang Sempurna Menuju Keaksaraan!

22 Oktober 2024   22:02 Diperbarui: 22 Oktober 2024   22:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan anak adalah perjalanan yang menakjubkan dan penuh tantangan, mulai dari bayi yang hanya bisa menangis hingga menjadi anak-anak yang penuh rasa ingin tahu. Proses tumbuh kembang manusia ini tidak pernah berhenti, terus maju, dan berkesinambungan seiring berjalannya waktu. Di usia dini, sekitar 0-6 tahun, anak-anak berada dalam masa yang sering disebut sebagai "periode emas" di mana perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan emosional mereka berlangsung dengan sangat pesat. Masa ini sangat krusial karena menjadi fondasi bagi berbagai aspek perkembangan mereka di masa depan

Mengapa perkembangan motorik halus itu penting?


Salah satu bagian penting dalam perkembangan anak usia dini adalah keterampilan motorik, terutama motorik halus yang melibatkan gerakan otot-otot kecil di tangan dan jari. Keterampilan ini menjadi dasar untuk kemampuan yang lebih kompleks, seperti menulis, menggambar, atau bahkan mengikat tali sepatu. Misalnya, kegiatan sederhana seperti melipat kertas origami atau meremas playdough dapat melatih otot-otot tangan dan koordinasi antara mata dan tangan anak, yang nantinya membantu mereka dalam menguasai keterampilan menulis dan aktivitas sehari-hari lainnya.

Menariknya, kegiatan pra-menulis tidak harus selalu serius dan membosankan. Konsep fun learning atau pembelajaran yang menyenangkan dapat diterapkan untuk memperkenalkan anak pada keterampilan dasar menulis. Misalnya, melalui permainan yang melibatkan mewarnai, menggambar bentuk, atau menempelkan stiker, anak-anak tidak hanya belajar sambil bermain, tetapi juga tanpa sadar melatih kemampuan mereka dalam memegang alat tulis dengan baik dan benar. Pendekatan ini membuat mereka lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar, karena suasana belajar yang diciptakan menjadi interaktif dan menyenangkan.

Mengenalkan keaksaraan awal kepada anak juga bisa dilakukan dengan cara-cara yang kreatif dan menarik. Mengajarkan anak untuk menebalkan huruf, menulis nama mereka sendiri, atau bahkan melakukan treasure hunt mencari huruf di sekitar rumah, bisa menjadi aktivitas yang seru sekaligus edukatif. Aktivitas semacam ini tidak hanya membantu anak dalam mengenal dan mengingat huruf, tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik halus mereka secara lebih optimal.

Permainan seru untuk pengenalan keaksaraan awal

Untuk menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, tidak ada salahnya menggabungkan permainan dengan aktivitas edukatif. Salah satu cara yang efektif adalah dengan merancang permainan berburu huruf yang bisa membuat anak-anak merasa seperti petualang kecil. Aktivitas ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga membantu mereka belajar mengenal huruf dan melatih keterampilan motorik halus. Dengan memasukkan elemen permainan, anak-anak akan lebih antusias dan fokus dalam menyelesaikan tugas mereka. Langkah-langkah berikut akan membantu Anda menyiapkan aktivitas yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi anak-anak

  1. Siapkan worksheet abjad a-z yang nantinya akan ditebalkan, kertas abjad, kardus tempat huruf ditempel, peta, dan hadiah
  2. Masukkan masing-masing 5 huruf ke dalam 1 plastik zip

  3. Taruh plastik zip yang berisikan huruf tersebut di sekitar sekolah yang sudah ada tandanya di dalam peta

  4. Minta anak-anak untuk berkumpul

  5. Jelaskan bahwa hari ini mereka akan bermain mencari harta karun, jelaskan teknisnya

  6. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun