Rey anakku yang kecil kini berumur 2 tahun 2 bulan. Aku sangat menyanyanginya seperti ibu yang lain. Saat dia sedang asyik main di atas motor kami, yang sedang dipanasi, aku menjaganya dengan amat hati-hati. Menurut aku itu sudah sangat hati-hati sekali.
Ketika anak-anak tetangga main ke rumah, aku lebih berhati-hati lagi. Bahkan waktu anak tetangga yang berumur satu tahun ikut main di motor aku menggendongnya karena takut terjadi apa-apa yang tidak diinginkan.
Tiba-tiba Wawa, putri pertamaku, berteriak-teriak. "Ibu-ibu, Rey, tangannya masuk ke jari-jari motor. Aku bingung tanpa berekspresi apapun dan tetap memangku anak tetanggaku.
Hiks ibu macam apa aku ini, Wawa nangis kencang, suamiku berusaha menahan tangan Rey, supaya ngga ditarik. Darah mengucur dari situ. AKu bingung mau ngapain.....
Itu sedikit kejadian 2 minggu yang lalu, yang akhirnya membuat tangan Rey harus dijahit, ruas atas jari manis dan jari tengah tangan kanan. Alhamdulillah kemaren buka jahitan, dan sudah kering lukanya.
Pelajaran buat para ibu, mending anak nangis kenceng tapi langsung kita angkat. Tidak seperti aku yang kemaren itu nggak langsung angkat Rey.
Tapi aku tetap bersyukur karena jari Rey nggak diamputasi. Alhamdulillah ya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H