Mohon tunggu...
Nasyiah Febriyanti
Nasyiah Febriyanti Mohon Tunggu... Aktor - guru

membaca novel , nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Rasa Kepedulian terhadap Sesama

27 Juni 2024   09:48 Diperbarui: 27 Juni 2024   10:08 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami selaku Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melakukan kegiatan dakwah lapangan.

Permasalahan yang dialami oleh keluarga Ibu Anita Sari yakni kesulitan dalam perekonomian. Takdir Ibu Anita Sari yang ditinggalkan oleh seorang suami untuk selama-lamanya dan terpaksa Ibu Anita Sari menjadi tulang punggung keluarga. Ibu Anita Sari memiliki 2 anak. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ibu Anita Sari membantu di rumah tetangga. Ibu Anita Sari hidup hanya berdua bersama anaknya. Dari hal ini kami simpulkan bahwa Ibu Anita Sari belum memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak

Meniti harapan di tengah keterbatasan adalah sebuah ungkapan yang menggambarkan sikap positif dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi situasi yang sulit atau keterbatasan dalam kehidupan. Ungkapan ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang menghadapi berbagai keterbatasan atau rintangan, ia tetap memelihara harapan, keyakinan, dan semangat untuk terus berjuang dan mencapai tujuan atau impian yang diinginkan.


Dalam konteks ini, meniti harapan di tengah keterbatasan mengajarkan kita untuk tetap optimis, bersikap gigih, dan tidak menyerah meskipun menghadapi berbagai kendala atau keterbatasan. Hal ini mencerminkan semangat untuk terus berusaha, belajar dari pengalaman, dan tetap memandang masa depan dengan optimisme meskipun situasi mungkin tidak selalu mendukung.
Dengan memelihara harapan dan semangat positif, seseorang dapat melihat setiap keterbatasan sebagai tantangan yang dapat diatasi dan peluang untuk tumbuh dan berkembang. Sikap ini juga membantu seseorang untuk tetap fokus pada tujuan, melewati masa-masa sulit, dan meraih kesuksesan meskipun dalam kondisi yang tidak ideal.
Istilah Kaum duafa yang digunakan untuk merujuk kepada orang-orang yang hidup dalam kondisi kekurangan atau kesulitan ekonomi, sosial, atau kesehatan. Istilah ini sering kali digunakan untuk menggambarkan golongan masyarakat yang rentan dan membutuhkan bantuan atau dukungan ekstra untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memberikan perhatian, empati, dan dukungan kepada kaum duafa untuk membantu mereka mengatasi keterbatasan dan kesulitan yang mereka hadapi.


Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kondisi kaum duafa, diharapkan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, adil, dan mendukung bagi semua individu, tanpa terkecuali.
untuk itu, kami akan mengadakan kegiatan penggalangan dana dengan tujuan untuk disalurkan kembali kepada mereka yang membutuhkan. Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini kita dapat membantu serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya menjadi lebih baik.


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan pada hari Selasa, 30 April yang berlokasi di Perumahan citra graha prima Rt 01/Rw 12 blok R21 no.03 Desa singasari kecamatan jonggol bogor kode pos 16830.
Kami menemukan keluarga Ibu Anita Sari, yang dimana beliau sebagai ibu rumah tangga yang berusia 46 tahun. Memiliki 2 anak perempuan. Oleh karena itu, kami ingin membantu meringankan beban beliau dengan memberi bantuan.

Dan kelompok kami telah mendapatkan donasi. Sehingga kelompok kami dapat memberikan bantuan berupa membelikan kebutuhan pokok sehari-hari kepada Ibu anita sari.

Foto menyalurkan bantuan kepada keluarga kaum dhuafa Anita Sari (dok. pribadi)
Foto menyalurkan bantuan kepada keluarga kaum dhuafa Anita Sari (dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun