Mohon tunggu...
Nasya KamilaNR
Nasya KamilaNR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengar musik dan membuat kue

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Lapangan Pada Usaha Pabrik Tahu Bapak Saifuddin

5 Juli 2023   15:57 Diperbarui: 5 Juli 2023   16:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Studi lapangan ini dilakukan pada Selasa, 27 Juni 2023. Dilakukan oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidatullah Jakarta Semester 2 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) kelas C Pada Mata Kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat sebagai Studi Lapangan Mata Kuliah PPM, Pemangku Bapak Jufri Halim S.Ag., M.Si. BPI 2C melakukan observasi ke rumah Bapak Saifuddin di daerah Gondrong Sebrang, RT 03/ RW 03, Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. 

Studi lapangan yang kami lakukukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat pada usaha milik Bapak Saifuddin. Dengan adanya prabrik tahu Bapak Saifuddin ini, para pedagang kecil seperti tukang sayur dapat membeli tahu dari Bapak Saifuddin dengan harga yang lebih murah untuk dijual lagi. Dan Bapak Saifuddin memiliki lingkup yang luas untuk menjual tahu-tahunya yaitu di daerah Bandung, Parung, Cikupa, Lebak Bulus dan masih banyak lagi. Usaha ini bahkan sudah berjalan kurang lebih 30 tahun.

Kemandirian yang terdapat pada usaha Bapak Saifuddin ini dibangun oleh keluarga dan dipimpin oleh Bapak Saifuddin sendiri. Orang-orang yang menjadi pekerja dalam usaha Bapak Saifuddin ini adalah masih dari pihak keluarga dan beberapa orang perantauan. Untuk konsep selanjutnya, adalah mendirikan pabrik tahu yang akan didirikan oleh keluarga Bapak Saifuddin.

Bapak Saifuddin berkata "Sebagian warga disini berjualan, terkhususnya saya sendiri yang memiliki usaha tahu yang sudah berdiri kurang lebih 30 tahun, saya bisa membuka usaha tahu ini karena disini terdapat keluarga yang membuka usaha tahu juga, saya dibantu dengan keluarga dan juga memiliki sebagian pekerja dari perantauan yang bekerja di pabrik saya. 

Untuk proses pembuatan tahu sendiri memakai kacang kedelai lalu di rebus kurang lebih satu setengah jam, setelah itu disaring ampasnya dan dicetak, untuk mencetak nya memakai air biang agar dapat tercetak seperti tahu kotak pada umumnya. Nah kalau mau di jadikan tahu kuning, setelah tahu putih matang lalu dimasukkan ke kunyit yang sudah ditumbuk, lalu di uap dan sudah menjadi tahu kuning. 

Untuk memproduksi, saya sehari kurang lebih bisa memproduksi 2 kwintal tahu, tetapi terkadang sesuai dengan permintaan dari konsumen, melonjaknya produksi tahu saya itu justru pada saat covid yang menjadikan produksi lebih banyak dan bisa memproduksi dari pagi sampai malam hari. Tetapi untuk hari-hari besar, pabrik saya libur untuk memproduksi dan lanjut memproduksi setelah berlalu".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun