"Angga..!"
Satu teriakan.
"Angga..!"
Dua teriakan, dan masih belum ada jawaban.
"ANGGA!"
Tiga teriakan dan baru cukup untuk  membangunkan Angga, anak kuliah yang super pemalas tapi masih bisa dibilang pintar. Jelas pintar, Ia adalah mahasiswa dari kampus ternama di Bandung, keterima lewat SBM/PTN pula. Angga masih berbaring di tempat tidur, rasanya malas sekali untuk sekedar membuka matanya. Suara tadi adalah suara milik Ibunya dan sudah menjadi rutinistasnya untuk berteriak setiap pukul 8:00. Angga berharap pita suara ibunya tidak mengalami kerusakan alias selalu sehat walafiat. aamiin.
Angga mengiyakan ibunya namun ia masih tak bergerak sama sekali. Cowok ini mengangkat kelopak matanya keatas dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 8:30. Matanya terbelalak, nyaris saja akan keluar. Kemeja kotak - kotak, jeans biru dan sepatu vans hitam terpasang di tubuhnya sepersekian detik kemudian. Angga menyempatkan menyisir rambutnya. Ia pun bergegas menaiki motor usangnya, melesat pergi ke kampus.
...
"Eh lo udah ngerjain tugas makalah belum?" tanya salah satu teman dekat Angga di sela - sela pelajaran.
"Belum, nanti aja deh. Bukannya masih lama deadlinenya ya, Mil?" jawab Angga santai sambil mencatat perkataan dosen di depan kelas.
"Iya sih. Masih tanggal 27.. um.. seminggu lagi," kata Emil, menghitung tanggal sampai tanggal 27 dengan ketujuh jarinya.