Bahasa ibarat sebuah gerbang yang memudahkan kita untuk masuk dan mengerti budaya pada suatu bangsa. Jati diri adalah suatu pribadi dan realitas pada diri yang melekat erat menyatu tak terpisahkan. Bahasa sesungguhnya adalah wacana dan saran komunikasi budaya sebuah bangsa. Bahasa tentunya mencerminkan karakter, inti, ciri dan semangat sebuah budaya, belajar bahasa artinya belajar budaya dari mana bahasa itu berasal.
Pada era globalisasi ini telah menimbulkan banyak perubahan sosial yang seiring berjalannya waktu akan berpengaruh dalam perilaku sosial, baik perilaku sosial negatif maupun perilaku sosial yang positif. Keberadaan bahasa Indonesia di era globalisasi berkaitan dengan masalah-masalah yang terjadi dimasa kini dan masa yang akan datang.Â
Bahasa Indonesia  menjadi ciri budaya bangsa Indonesia  yang dapat diandalkan di tengah-tengah pergaulan antar bangsa pada era globalisasi ini. Merebaknya kebiasaan menggunakan bahasa asing dimasyarakat luas seperti tidak memperdulikan lagi penggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai, juga tidak menutup kemungkinnan budaya bahasa Indonesia akan tergerus budaya global seiring berjalannya waktu yang menjadi jati diri keindonesiaan kita sebagai suatu bangsa pun akan pudar.
Jati diri merupakan simbol kearifan lokal, setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang merupakan pencerminan sikap, perilaku, dan tata nilai kebudayaannya. Kearifan lokal ini didapatkan dari berbagai sumber yang hidup dimasyarakat, yang diwariskan secara turun-temurun dari leluhur dalam bentuk kata pepatah, permaiman, syair, kata bijak dan lain - lainnya. Sebagai simbol jati diri bangsa, Bahasa Indonesia tentunya harus terus dikembangkan agar tetap dapat memenuhi fungsi dan kedudukanya sebagai bahasa pemersatu dan sarana komunikasi yang modern dalam berbagai bidang kehidupan.
