Mohon tunggu...
Nasril Aril
Nasril Aril Mohon Tunggu... -

seorang anak bangsa yang tak henti berusaha mengejar cita cita...senang menulis dan fotografi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi "Wanita dan Anaknya"

22 Desember 2013   01:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:39 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

12 meter dari tanah tempat ku berdiri
ku saksikan kau menggenggam tangan anakmu
ditangan kiri kau genggam harapan
Ditangan kanan kau genggam cita cita
Kau bawa anak mu berkeliling sekitar
Mencari tumpukan harapan
Sisa orang orang yang berjalan dalam roda kehidupan

satui persatu harapan kau ambil
satu persatu juga gelisah kau tepis

rembutmu mulai kumal tak terurus
bagitu juga rambut anakmu
anak mu menangis
anak mu teriris tajamnya kehidupan
anak mu menjerit
kau hanya marah seadanya

putaran waktu adalah realita dalam bingkai kehidupan
kau hanya sudut sudut bingkai itu
kau bukan isi dalam bingkai

kau bukan pemeran utama dalam drama ini
kau hanya figuran yang sewaktu waktu
bisa mati oleh sutradara

dalam pikirmu aku tahu kau menjerit
jeritan itu terdengar sembari tangisan anakmu yang menggelegar

kini kau jauh
tapi tangisan anakmu masih terdengar
ditelinga para pemimpinku

makassar, 21 desember 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun