Mohon tunggu...
Naswa Ayudya Sasta Wulandari
Naswa Ayudya Sasta Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Aktif dalam Organisasi dan Pengabdian Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Senyum di Balik Masker: Tantangan dan Peran Emosional dalam Profesi Perawat

5 Desember 2024   14:27 Diperbarui: 2 Januari 2025   21:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/iPsydET8UQHG2p6y9 (@depositphotos)

Senyum memiliki kekuatan lebih dari sekadar gerakan otot wajah; ia menyampaikan kehangatan, ketulusan, dan harapan kepada orang-orang di sekitarnya. Bagi para perawat, senyum merupakan salah satu bentuk komunikasi penting yang dapat mengurangi kecemasan pasien dan meningkatkan kenyamanan mereka. Namun, saat ini dengan penggunaan masker yang diwajibkan di lingkungan medis, senyum perawat menjadi sulit untuk terlihat. Meski demikian, semangat perawat untuk tetap memberikan dukungan emosional kepada pasien tidak berkurang sedikit pun.Mengenakan masker menjadi tantangan tersendiri bagi perawat. Senyum yang biasanya terlihat oleh pasien kini tersembunyi, dan perawat harus berupaya ekstra untuk menyampaikan kebaikan dan empati melalui suara, intonasi, dan bahasa tubuh. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing, ekspresi mata dan nada suara mampu menggantikan sebagian fungsi senyum. Perawat belajar berkomunikasi dengan lebih ekspresif melalui kontak mata yang menenangkan, serta berbicara dengan intonasi yang lebih lembut dan sabar.

Di sisi lain, masker juga menjadi pengingat bagi para perawat akan pentingnya komunikasi nonverbal dalam profesi mereka. Tidak sedikit pasien yang merasa lebih tenang saat melihat perawat yang sabar, hangat, dan penuh perhatian meskipun wajahnya tertutup masker. Dengan memahami kebutuhan ini, banyak perawat mulai berlatih menampilkan emosi yang tulus dan hangat melalui tatapan mata yang ramah dan gerakan tubuh yang mendukung komunikasi positif.

Para perawat menjalankan peran emosional yang tidak kecil dalam mendampingi pasien. Mereka memahami bahwa dukungan emosional sering kali sama pentingnya dengan perawatan medis itu sendiri. Meskipun senyum mereka mungkin tersembunyi, perawat tetap berdedikasi penuh untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap pasien yang mereka rawat. Di balik masker yang mereka kenakan, ada senyum yang tetap hadir, menguatkan, dan mendampingi setiap proses penyembuhan.

---

Referensi:
 Thompson, M., & Yang, Y. (2020). "Non-Verbal Communication in Nursing: Adaptations and Challenges with Mask Use," Journal of Advanced Nursing.
Brown, E. (2021). "The Power of Empathy in Nursing: Emotional Engagement and Patient Care," Nursing Journal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun