Mohon tunggu...
Naswa AssyaFatikarin
Naswa AssyaFatikarin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif stikes surya global yogyakarta

Mahasiswa stikes surya global semester 4, suka mencoba hal baru yang bermanfaat, hobi berkebun dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada! Penutupan TPA Piyungan Dapat Menyebabkan ISPA

26 April 2024   14:10 Diperbarui: 26 April 2024   15:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah merupakan salah satu masalah serius bagi lingkungan, yang dapat mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Salah satu permasalahan sampah yang terjadi yaitu adanya penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, Yogyakarta karena kapasitas sampah yang ada di TPA Piyungan ini sudah melebihi batas atau overload. Penutupan TPA ini tentunya menjadikan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya menjadi bingung dan resah terhadap sampah-sampah rumah tangga yang dihasilkan. Adanya penutupan TPA Piyungan ini tentunya akan menyebabkan beberapa masalah yang terjadi dimasyarakat seperti masalah kesehatan yang dapat terganggu akibat dari pengolahan sampah yang tidak benar. Masyarakat harus bisa mengolah sampah yang dihasilkan dengan baik dan benar agar tidak menimbulkan masalah yang dapat menganggu kesehatan. Namun pada kenyataannya masih ada banyak masyarakat yang tidak mengolah sampahnya dengan baik seperti dibuang di pinggir jalan atau sungai, dan ada juga yang dibakar. Hal tersebut tentunya dapat menganggu kesehatan masyarakat.

TPA Piyungan ini berada kurang lebih 16 Km sebelah tenggara dari pusat Kota Yogyakarta. Lokasi TPA ini tepatnya berada di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. TPA ini mulai dibangun pada tahun 1992 dan mulai beroperasi pada tahun 1995. Luas TPA ini yaitu kurang lebih 13 hektare dengan kapasitas 2,7 m³ sampah. Sampah yang dibuang ke TPA Piyungan berasal dari tiga wilayah yaitu Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Volume sampah rata - rata sebesar 450 ton/hari hingga 500 ton/hari dengan ritasi sebanyak 200 ritasi (Firda, 2018).  Pada saat ini TPA tersebut sudah melebihi kapasitas yang dapat ditampung. Berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemda DIY dalam Surat Gubernur Nomor 658/11898 tanggal 19 Oktober 2023 terkait dengan peniutupan TPA Piyungan secara permanent dikarenakan sampah yang sudah melebihi batas tampung TPA tersebut. Adanya penutupan TPA ini mengharuskan masyarakat untuk mengolah sampah mereka dengan mandiri. 

Adanya penutupan TPA Piyungan ini Kepala Dinas Kesehatan menghimbau masyarakat agar dapat mengolah sampah rumah tangga masing-masing dengan baik dan benar. Sampah yang dihasilkan harus di pilah berdasarkan jenisnya. Untuk sampah organik dapat kubur sehingga dapat menjadi pupuk. Dan sampah plastik dapat digunakan kembali atau dapat di olah menjadi barang baru. Namun masyarakat masih banyak yang tidak peduli dengan hal tersebut sehingga sampah masih dicampur menjadi satu dan dibakar. Adanya aktivitas pembakaran sampah ini berkontribusi tinggi pada kenaikan polusi udara. Kualitas udara yang memburuk ini selain disebabkan oleh aktivitas kendaraan motor setiap harinya, juga disebabkan oleh adanya pembakaran sampah oleh warga yang tidak mengolah sampahnya dengan baik. Memburuknya kualitas udara ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius. Masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat dari menurunnya kualotas udara ini salah satunya yaitu ISPA. ISPA merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun