Mohon tunggu...
Naswa Nelina Rahayu
Naswa Nelina Rahayu Mohon Tunggu... Penegak Hukum - selalu biasa-biasa saja

Welcome to my...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Layaknya Cincin Mengelilingi Matahari

3 Maret 2021   19:24 Diperbarui: 3 Maret 2021   19:53 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pelangi memanglah hal yang lumrah dan disukai oleh banyak orang terutama anak kecil. Karena warna-warna yang terdapat pada pelangi sangatlah indah. Pada saat masih anak-anak, kita sering melihat pelangi ketika bermain di sore hari.

Banyak cerita dari mulut ke mulut mengenai fenomena pelangi. Orang tua sering mengatakan munculnya pelangi karena adanya 7 bidadari yang sedang mandi di telaga sungai.

Kala itu muncul fenomena pelangi yang bisa disebut sangat langka.

Berdasarkan gambar, ciri-ciri pelangi tersebut memanglah jarang ditemukan apalagi di Indonesia. Penulis pun baru pertama kali menyaksikan fenomena langka tersebut. 

Bentuknya selayaknya seperti lingkaran dan terlihat seperti cincin yang mengelilingi matahari. Lalu, muncul di saat siang hari. Fenomena tersebut penulis abadikan dengan memotretnya.

Menurut BMKG, Bahwa fenomena pelangi seperti cincin yang mengelilingi matahari disebut Hallo.

Hallo terjadi dikarenakan pembiasan dari awan cirrus yang membentuk kristal es. BMKG mengatakan bahwa munculnya awan cirrus dapat menjadi pertanda akan turunnya hujan dan mereka pun mengatakan. Lalu, fenomena tersebut tidaklah membahayakan dan bukanlah pertanda akan adanya bencana.

Namun, fenomena ini jarang sekali muncul di daerah tropis. Karena awan cirrus memiliki kristal es yang sangat dingin, maka dari itu ketika terkena sinar matahari akan memantulkan cahayanya seperti cincin.

Nah, tidak salah jika kita ingin mengabadikan momen langka seperti ini. Namun, kita pun harus tetap waspada karena jika ingin melihat fenomena tersebut secara langsung jangan langsung terkena mata, pakailah kacamata supaya tidak membuat mata cepat rusak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun