Komunikasi Dapat diartikan sebagai penyampaian pesan kepada orang lain, yang mana orang lain memahami apa yang diinginkan. Oleh sebab itu, Komunikasi secara mendasar dapat diartikan dengan kata "sama", yakni sama makna, seperti halnya makna komunikasi itu bersumber dari kata communis artinya "sama". Jelaslah bahwa kita berkomunikasi Adalah untuk membangun suatu kesamaan makna dengan tujuan. Dari kesamaan makna itu lahirlah satu tindakan atau perbuatan atau di sebut juga umpan balik. Joseph Devito (1989) mengartikan komunikasi antarpribadi sebagai "proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau di sekelompok kecil orang, dengan beberapa effect atau umpan balik seketika". Keterampilan komunikasi sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi secara interpersonal agar komunikasi dapat memecahkan suatu permasalahan yang terjadi dalam proses konseling.
Keterampilan-keterampilan komunikasi konselor dalam memahami diri klien
1.Keterampilan Mendengarkan
Mendengarkan secara aktif adalah suatu keterampilan yang melibatkan lebih dari sekadar mendengar suara. Ini adalah proses aktif yang meliputi penerimaan pesan, baik verbal maupun nonverbal, pengolahan informasi tersebut, dan memberikan respons yang menunjukkan pemahaman. Berbeda dengan mendengar pasif, mendengarkan aktif menuntut perhatian penuh, empati, dan kemampuan untuk menanggapi dengan tepat. Keterampilan ini sangat penting dalam membangun hubungan yang baik, menyelesaikan konflik, dan meningkatkan efektivitas komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan.
2.Keterampilan Memahami
Keterampilan konselor dalam memahami klien merupakan fondasi dalam proses konseling. Konselor yang efektif mampu mendengarkan dengan aktif, menunjukkan empati, dan mengamati bahasa tubuh klien. Dengan mengajukan pertanyaan terbuka, merefleksikan apa yang telah disampaikan klien, serta menginterpretasikan makna di balik perkataan klien, konselor dapat membangun hubungan yang kuat dan saling percaya. Semua keterampilan ini bertujuan untuk membantu klien memahami diri mereka sendiri, mengatasi masalah yang dihadapi, dan mencapai potensi penuh mereka.
3.Keterampilan Merespons
Keterampilan merespons konselor adalah kemampuan seorang konselor untuk memberikan tanggapan yang tepat, efektif, dan empati terhadap apa yang disampaikan oleh klien dalam konteks komunikasi antarpribadi. Ini melibatkan lebih dari sekadar mendengarkan secara pasif; konselor harus aktif terlibat dalam percakapan, menunjukkan pemahaman mendalam terhadap perasaan dan pikiran klien, serta memberikan dukungan yang sesuai.
Dalam dunia konseling, keterampilan komunikasi antarpribadi merupakan aset yang tak ternilai. Kemampuan mendengarkan, memahami, dan merespons secara efektif memungkinkan konselor untuk membangun hubungan yang kuat dengan klien, menciptakan lingkungan yang aman untuk eksplorasi diri, dan memfasilitasi proses perubahan. Dengan mengasah keterampilan komunikasi ini, konselor dapat menjadi mitra yang berharga bagi klien dalam mengatasi berbagai tantangan hidup.
Naswa Ananda Amalia Putri dan Citra Indah Cahyani, Mahasiswa Bimbingan dan konseling, Universitas Jambi.
Dosen Pengampu: Zubaidah, M.Pd.,KonsÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H