Mohon tunggu...
Naswa Istiqomah
Naswa Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Prof K.H Saifuddin Zuhri

saya suka menulis dan menggambar, saya juga sedang berlatih membuat artikel lewat laman weeb ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendapat Rudin Haryono S.Pd Mengenai Pendidikan Islam yang Dikembangkan Dalam Sekolah Umum dan Pesantren

19 Desember 2022   07:27 Diperbarui: 19 Desember 2022   07:34 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7.Atur jadwal khusus untuk belajar

8.Belajar kelompok

C. Konsep guru dalam pembelajaran

 Secara umum kurikulum merdekamerupakan kurikulum pembelajaran

intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.Kurikulum ini berfokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, kebutuhan dan karakteristik peserta didik.Inilah transformasi pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai tujuan paling utama.

Konsep guru dalam pembelajaran dari bapak Rudin S.Pd. sebagai pengajar di SMP N 1 Bobotsari juga mengusung ke kurikulum merdeka yang terbaru dari penyempurnaan kurikulum 2013.Tidak jauh beda memang, hanya saja pengajaran yang diajarkan sekolah umum dan pesantren ini memiliki konsep yang cukup jauh beda. Terutama pada madin yang garap bapak Rudin.

Kurikulum pendidikan pesantren adalah bahan-bahan pendidikan Agama Islam

berupa kegiatan pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada santri untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

Ditempat beliau metode pembelajaran masih mengikuti konsep belajar pada

kurikulum pesantren. Konsep belajar kurikulum pesantren di tempat bapak rusdi,S.Pd. Terbilang umum sepertihal nya pesantren pada umumnya, seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu dengan membagi waktu ngaji sehabis subuh, bada dzuhur sampai malam berhenti 2 sift dan 2 romble habis magrib dan habis isya.

Kedua konsep tersebut sudah pasti memiliki perbedaan.Akan tetapi seperti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun