Mohon tunggu...
Rizky Syahfitri Nst
Rizky Syahfitri Nst Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Magister Sains Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Angkatan 2013 | Youth Governance 2007 Shanghai-China | Duta Remaja 2005 | Purna Paskibraka Indonesia 2004 | Kontributor ceritamedan.com | Penggagas @MedanHeritage

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Save Our Medan Heritage

19 November 2014   22:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:23 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang sejarah berarti kita berbicara terkait heritage. Apa itu heritage? Heritage secara bahasa diartikan sebagai warisan atau pusaka. Tidak semua peninggalan zaman dahulu kala bisa disebut dengan heritage. Suatu pusaka atau warisan yang dikatakan heritage yakni, sesuatu yang memiliki usia lebih dari 100 tahun.

Heritage secara definisi yakni, sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama bertahun-tahun dan dianggap sebagai bagian penting dari karakter bangsa tersebut. Sedangkan, UNESCO mendefinisikan heritage sebagai warisan (budaya) masa lalu yang seharusnya dilestarikan dari generasi ke generasi karena memiliki nilai-nilai luhur.

Heritage sendiri memiliki dua jenis golongan yakni, pusaka yang kasat mata (tangible) seperti arsitektur bangunan, monument, rumah ibadah, alat musik, baju adat, peralatan, kerajinan tangan, dan pusaka yang  tidak kasat mata atau tidak berwujud (intangible) berupa berbagai atribut kelompok atau masyarakat, seperti norma, tata nilai, cara hidup, dan folklore.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa heritage adalah peninggalan warisan budaya berupa benda ataupun tidak berwujud benda serta memiliki nilai luhur, yang mana keberadaannya ada hingga saat ini dan semua itu dijaga serta dilestarikan dari generasi ke generasi.  Heritage tidak hanya sebagai identitas kota dan negara, melainkan memiliki nilai ekonomi serta memberi dampak sosial. Budaya sebagai perekat manusia untuk menciptakan saling pengertian yang membawa pada kedamaian dan keharmonisan.

Keberadaan Kota Medan dahulu kala juga merupakan perkotaan yang sengaja dibangun untuk kepentingan kolonial Belanda. Ini tampak dari beragam jenis bangunan tua dari berbagai macam etnis. Kota Medan yang sangat strategis sebagai area perkebunan sawit, karet, kopi dan rempah, menjadikannya sebagai daerah yang dipadati oleh para saudagar dari berbagai negara.

Sangat disayangkan, Kota Medan yang terkenal dengan kota terbesar ketiga di Indonesia dan merupakan kota multikultur ini justru tidak memiliki kawasan Kota Tua. Kebijakan yang mengatasnamakan pembangunan kota menuju metropolitan sangat tergesa karena hanya meraup keuntungan jangka pendek, dengan mengabaikan aspek lingkungan dan aspek sosial budaya bagi masyarakat.

Hal ini tampak dari jumlah bangunan tua yang makin banyak dimusnahkan, padahal jika dipelihara dan dilestarikan bangunan-bangunan tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat berperan bagi pariwisata Kota Medan. Persepsi tentang apa itu heritage masih belum singkron, padahal ini penting agar pemerintah dapat melakukan kebijakan dan menyusun program pelestarian yang bermanfaat untuk jangka panjang, yang mana ini memiliki dampak positif bagi pariwisata Kota Medan.

Berangkat dari rasa ketidaktahuan akan heritage dan ingin berbuat sesuatu untuk heritage Kota Medan, saya bersama teman-teman komunitas di Kota Medan bersinergi dan membentuk wadah bernama Medan Heritage Tour. Bagi saya, ketidaktahuan bukanlah hambatan yang membatasi seseorang untuk melakukan pergerakan. Justru dengan mau berbuat sesuatu, dengan sendirinya kita akan belajar untuk “tahu.”

Medan Heritage Tour adalah suatu bentuk kegiatan terhadap pelestarian berbagai heritage yang ada di Kota Medan. Dimana setiap kegiatan yang diselenggarakan tidak akan jauh dari tema budaya dan bangunan tua, sebab saya yakin bahwa penghancuran bangunan tua di Kota Medan bisa terjadi akibat anak muda sebagai generasi tidak mengenal sejarah kotanya. Melalui kesadaran ini, akhirnya saya bersama teman-teman komunitas menginisiasi pergerakan sosial ini dengan tujuan agar tidak ada lagi bangunan tua di Kota Medan yang dimusnahkan dan anak muda semakin mengenal budaya kotanya, sehingga timbul rasa cinta dan memelihara.

Medan Heritage Tour yang sudah bergerak selama satu tahun tiga bulan ini telah berhasil menyelenggarakan sebelas kegiatan, diantaranya :


  1. Launching Medan Heritage Tour di Kantor Pos Pusat Medan, 31 Agustus 2013
  2. Penggalangan Dana untuk Sinabung Bersama Komunitas Biola dan Seniman Medan, Desember 2013
  3. Pasar Seni dan Kuliner Medan di Taman Ahmad Yani, 19 Oktober 2013
  4. Kelas Heritage,”Cerita Lonsum Tempo Doeloe” di PT London Sumatera, 8 Maret 2014
  5. Nongkrong Bareng Sahabat Kota Medan Spesial Ramadhan, 12 Juli 2014
  6. “Selfie Heritage,” Napak Tilas Kota Tua Kawasan Kesawan, 17 Agustus 2014
  7. Raun-Raun Heritage 1th Anniversary Medan Heritage, 31 Agustus 2014
  8. Nongkrong Bareng Sahabat Kota Medan Spesial Triangle Kesultanan Deli, 10 September 2014
  9. Trip Kota Cina di Museum Kota Cina (Marelan), 17 September 2014
  10. Trip Gedung Arca Bersama Komunitas Turun Tangan Medan, 12 Oktober 2014
  11. Wisata Pintar,”Heritage Ceria” ke Istana Maimoon, Tjong A Fie Mansion, Batalyon Kavaleri dan Gallery Rahmad Shah, 2 November 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun