Mohon tunggu...
Nasuka -
Nasuka - Mohon Tunggu... -

Nasuka, lahir di Indramayu pada 28 Januari 1990. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Ekonomi ini aktif di organisasi kepenulisan yang telah dirintisnya dengan nama Lingkar Karya. Hobinya ialah membaca dan menulis. Buku yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh anak pertama dari delapan bersaudara ini berjudul Sukses itu Hak Anda (2012) yang diterbitkan oleh Soega Publishing, Berjalan Di Atas Pelangi (2013) yang diterbitkan oleh 2A Dream Publishing, antologi puisi bersama Harmoni Sajak Dalam Dekapan Mimpi (2014) yang diterbitkan oleh 2A Dream Publishing dan Jadilah Sesendok Gula (2014) yang diterbitkan oleh Penerbit Asrifa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demokrasi Tetap Harga Mati?

7 Juli 2014   06:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:12 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demokrasi. Satu kata yang sering diperbincangkan. Tiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai demokrasi. Ada yang berpandangan bahwa demokrasi adalah tujuan dan ada juga yang mengatakan sebagai alat. Memang tidak perlu dipertentangkan mengenai perbedaan dalam mendeifinisikan demokrasi. Hanya saja perbedaan ini harus diperhatikan dengan semestinya, karena setiap dari definisi memiliki cermin prilaku yang berbeda. Tentu tidak ingin jika demokrasi ditampilkan dengan prilaku yang tidak ideal yaitu sesuai dengan kemurnian dari demokrasi itu sendiri. Sebenarnya dalam memaknai suatu hal jangan sampai terlepas dari bagaimana nalar yang benar. Yaitu nalar yang dapat menjelaskan setiap sesuatu didasarkan pada yang nyata adanya dan memuaskan nalar itu sendiri. Agar nalar dalam memberikan pernyataan tidak berdasarkan pada keambiguan atau kenyataan yang tidak berujuang pada bukti. Seperti kedua arti mengenai demokrasi. Apakah demokrasi itu tujuan ataukah alat? Ini perlu diuraikan lebih dalam. Kita mengetahui arti demokrasi dari semenjak SD sampai Pendidikan Tinggi, namuna yang paling sering kita pahami bahwa demokrasi adalah kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Itu yang sering kita dengar dan baca selama kita berada di bangku sekolah. Memang pada masa itu kita menerima begitu saja karena dianggap benar. Akan tetapi, untuk saat ini apakakah benar seperti itu? Indonesia telah hidup dalam demokrasi hampir enam belas tahun, itu artinya separuh dari usia bangsa ini. Tentu kita dapat menilai hasil-hasil yang telah diperlihatkan oleh penerapan demokrasi. Apakah memberikan kemajuan bagi bangsa ini ataukah sebaliknya? Apakah sudah mencapai sesuai dengan nilai-nilai demokrasi? Akan banyak penjelasan, fakta dan pendapat yang menguraikan dampak dari demokkrasi, tentunya. Hal mutlak dari demokrasi adalah harus menunjukkan kenyataan yang pasti untuk Indonesia tidak boleh tidak. Mengenai kesejahteraan, toleransi, kebebasan dan hak asasi manusia adalah harga yang mesti dibuktikan oleh demokrasi. Jika tidak maka demokrasi jangan berharap akan menjadi bagian dari negeri ini karena negeri ini butuh kepastian akan kesejahteraan, toleransi, kebebasan dan jaminan hak asasi manusia. Pertanyaannya adalah apakah selama enam belas tahun Indonesia menerapkan demokrasi sudah mencapai itu semua? Jika jawabannya tidak maka apakah demokrasi tetap dikatakan harga mati untuk diperjuangkan di negeri ini? Ataukah masih akan terus merasakan proses demokrasi sampai batas waktu yang tidak ditentukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun