Mohon tunggu...
Nastiti Denny
Nastiti Denny Mohon Tunggu... -

ibu 2 orang anak yg manis, suka membaca, pengin jadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Curhat Facebook - Part 1

23 Februari 2010   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini rasanya tidak ada seorangpun yang tidak tahu makhluk apa itu yang bernama facebook. Makhluk yang satu ini sudah berhasil menjadi fenomena tersendiri di masyarakat.

Betapa tidak, pernahkah terbayang sebelumnya kalau bakal bisa bertemu, ngobrol, arisan (di dunia maya) lagi dengan teman-teman lama yang mungkin di memori otak kita sudah timbul tenggelam ? Melihat foto-foto mereka, bagaimana mereka menghabiskan waktu luang, dan lain-lain yang pastinya menarik. Belum lagi tak terhitung acara reuni kecil-kecilan, kumpul-kumpul buat sekedar melepas rindu sampai dengan acara sekelas reuni akbar. Menyenangkan sekaligus menghibur.

Bagi saya secara pribadi, facebook juga menjadi tempat untuk bertukar pikiran dengan teman-teman lama, berbagi pengalaman dan informasi, dan buat beberapa teman yang dahulu maupun sekarang mempunyai hubungan cukup dekat dengan saya bisa juga dijadikan ajang curhat.

Di-curhat-i oleh teman (apalagi teman lama) buat saya adalah sesuatu yang menyenangkan. Setelah sekian lama saya hanya mendapat suguhan curhat-curhat pekerjaan dari rekan-rekan satu kantor yang berisi lagu dengan nada hampir sama setiap harinya.

Am I a good listener ? Mungkin itu pertanyaan yang ingin saya lontarkan kepada diri saya sendiri setelah melihat kenyataan bahwa yang berminat untuk curhat ke saya ternyata tidak sedikit. Tapi itu tidaklah penting. Yang paling penting adalah ternyata isi curhat-curhat itu bisa mengisi, menasehati, mengingatkan saya tentang banyak hal. Mulai dari kejadian-kejadian lucu masa lalu, yang agak merana, sedikit tragis, lumayan gombal, sampai pertanyaan-pertanyaan ringan masa kini yang menggelitik.

Berikut sekelumit tanggapan saya terhadap curhat-curhat yang sampai ke saya baik melalui komen di status, email di kotak masuk, sampai dengan telpon dan sms :

Curhat tentang keluarga, khususnya anak-anak.

"thank's ya buat ceritanya kemarin sore...emang nggak gampang ya ada di posisi kamu, berasa deh stressnya sampai sini :-) Anyway, u r a good mom, so i must say that i'm proud of u..(emangnya aku anakmu ya sampai proud segala :D)"

Curhat tentang mantan pacar.

"aduh duh...aku udah resign nih dari profesi mak comblang tanpa bayaran. So, usaha sendiri ya buat ketemuan sama dia. Tapi kalo nggak terlalu yakin bakal teguh sama pendirian setelah ketemu dia, saranku mending nggak usah aja, ok. Cheers.."

Curhat dengan suara memekakkan telinga.

"pusing nie, dengerin kamu ngomong sambil marah-marah sama orang lain..selesain dulu deh urusannya, ntar baru disambung lagi telponnya, ok ?"

Curhat tentang jodoh yang tak kunjung datang.

betah bener ya nge-jomblo sampai sekarang..hehe..mesti ikut salut atau berduka cita nih. Anyway, just keep the spirit of fighting aja, bro ! dont worry, Tuhan Maha Mendengar kok".

Curhat tentang hobi baru.

"baru tahu ternyata kita punya sedikit kesamaan ya. Yang ini juga baru kok buat aku. Kadang nggak nyadar ya kalo kita punya kekuatan karena selama ini kita nggak pernah coba pakai. So, let's get rock !"

Curhat tentang pasangan baru (???)

"hmm...r u sure with your decision ?" (selanjutnya no comment dulu lah)

Curhat-curhat yang lain mudah-mudahan bisa terwakili oleh sekilas cerita diatas.

Curhat facebook adalah fakta tentang kehidupan. Yang pahit, yang manis, yang asin semua jadi satu. Saya merasa, menjadi bagian dari komunitas ini tak ubahnya menjadi bagian dari komunitas kehidupan di RT, RW, atau di lingkungan keluarga. Oleh karenanya apapun yang dilakukan di facebook mestinya juga mempunyai tuntutan yang sama dengan lingkungan-lingkungan yang saya sebut diatas, yaitu : bermanfaat, memberi semangat, menjaga tali silaturahmi, menghibur, dalam koridor tata krama dan sopan santun yang berlaku.

Have a nice day to all of you !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun