Saya berkesempatan melihat perkembangan pembangunan tahap akhir Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Motaain yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 12 Desember 2016. PLBN tersebut merupakan salah satu dari tiga PLBN yang akan dibangun di Provinsi NTT. Pembangunan ini membuat saya percaya bahwa Bapak Jokowi memang berniat sekali menyelesaikan salah satu janji politiknya yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.
Sesuai dengan arahan Bapak Jokowi, PLBN yang dibangun harus lebih baik dari negara tetangga, melebihi ekspetasi saya. Lebih dari wow dengan membawa cita rasa arsitektur modern ke pinggiran.
Desain gedung PLBN dibangun mirip dengan rumah adat di pulau Timor dengan kaca kaca besar sebagai dinding, mirip dengan Bandara 3 Ultimate Cengkareng versi kecilnya. Taman-taman cantik dengan rumput hijaunya katanya didatangkan langsung dari Surabaya. Desain lorong buat pejalan kaki, lampu-lampu penerangan yang bersumber dari solar cell, dan menurut saya inilah gedung termegah di seantero Kabupaten Belu. Bukan itu saja, ternyata jalan keluar menuju ke Kota Atambua pun semuanya disiapkan. Jalan Boulevard ke pelabuhan Atapupu pun semuanya sudah tertata cantik. Terlihat pekerja sedang mengecat trotoar dan menanam rumput hijau dan menyiram pohon-pohon.
Jalur tersebut adalah jalur yang Bapak Jokowi pilih sendiri menggunakan mobil. Padahal sebenarnya ada Jalur Atapupu yang lebih layak dilewati oleh seorang Presiden RI. Dan saya perhatikan tetap menjadi jalur yang wajib bapak lewati pada kunjungan keduanya ke Belu. Hal tersebut membuat warga Silawan yang selama ini terpinggirkan, selalu bahagia menantikan kehadiran Bapak Jokowi.
Kabupaten Belu dalam dua tahun terakhir ini mengalami kemajuan pesat, ditandai dengan hadirnya dua jadwal penerbangan yang terkoneksi hampir ke seluruh Indonesia. PLBN-nya juga dibangun yang gagah, Bendungan Rotiklot sedang dalam tahap pembangunan dan kini mulai hadir restoran top yang biasanya cuma ada di kota besar. Festival musik Crossborder dari Kemenpar rutin diselenggarakan setiap bulan dan biasanya mendatangkan artis-artis Ibu Kota. Juga ada Jalan Sabuk perbatasaan yang juga masih dalam proses penyelesaian. Yang terbaru adalah janji Kemenpora Imam Nahwari, yang akan mengucurkan dana ratusan milyaran untuk prasarana olahraga.
Sudah seharusnya hal ini menjadi pekerjaan rumah Pemda Belu dan para Anggota dewan DPRD Belu untuk sama-sama berpikir bagaimana melanjutkan apa yang sudah diberikan pemerintah Pusat ini, agar nantinya bisa berguna untuk pembangunan Belu dan warganya. Akhir kata, kalau Bapak Jokowi jadi berkunjung ke Kabupaten Belu tanggal 12 Desember nanti, saya pasti akan menunggu kehadiran Bapak di bandara. Walaupun saya tahu kunjungan bapak memang singkat dan jadwalnya pasti padat serta melelahkan, ingin rasanya saya berkesempatan mengajak bapak menari Tebe, sambil mengalungkan selendang Tais Timor. Lalu saya bisikkan kata ke telinga Bapak, ”Pak Presidenku memang oke”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H