Selesai tour sekitar jam 4 sore kami gunakan untuk melihat Apple store Sydney, melihat  toko toko branded yang sedang banyak diskonnya, dan juga berjalan-jalan di sepanjang Goerge street yang sedang dalam pembangunan jaringan jalan rayanya. Malam harinya karena ini malam terakhir di Sydney tentunya sudah keharusan  mencari kenang-kenangan dari Sydney. Pilihan tempat  belanjanya  adalah Paddys Market.
Tawar menawar sambil diskusi dengan putri saya ternyata yang melayani kami orang Surabaya. Langsung saja kami dapat diskon banyak plus mengajari kami ke mana tempat yang murah untuk mencari barang yang kami inginkan. Di depan Paddys market adalah lokasi  Chinese Town yang ramai banget di malam hari.
Di kota  Sydney sekitar jam 11 malam semua aktivitas nyaris berhenti. Mereka sangat suka menggunakan trasnportasi publik seperti kereta, sebagai kota metropolitan yang megah dengan padatnya penduduk dan mahalnya biaya hidup di sini.
Kita masih menemukan  banyak tunawisma  yang tidur di berbagai taman kota pada malam hari dengan hanya menggunakan sleeping bag di suhu yang begitu dingin. Siang harinya mereka meminta-minta di keramaian dengan menggunakan karpet dan papan yang ditulis dengan alasan mengapa ia menjadi pengemis.Â
Pada hari minggu di depan gereja yang  kebetulan saya lewati, para sukarelawan  terlihat sedang membagikan baik makanan ataupun baju  bekas layak pakai untuk para tunawisma yang mengantri.
Sydney buat saya adalah  kota  yang sangat  cantik dan merupakan dupiklat dari kota kota di  Inggris  dengan bangunan-bangunan  tua, terawat, dan membuat mata saya terkagum kagum.Â
Orang Australia kalau berbicara mempunyai aksen sendiri yang membuat saya kadang  kesulitan mengartikannya. Orang Australia yang saya temui banyak sekali mengenal Indonesia lewat berita Televisi Australia yang sering menayangkan berita tentang Indonesia.
Sangking tenarnya, ada yang sampai hafal nama nama presiden Indonesia, loh dan hal itu membuat putri saya tersenyum bangga. Bali dan Yogyakarta adalah tempat favorit mereka ketika saya tanyakan kemana mereka jika ingin berlibur di Indonesia.
Kembali berlibur ke  Sydney? Sudah pasti, sebab  Sydney adalah tempat terdekat  dengan Indonesia untuk bisa merasakan suasana Eropa dengan empat musim, dan bulan Juli hingga Agustus merupakan musim dingin di benua Australia.
Sebenarnya banyak tempat yang belum saya datangi  karena saya hanya berlibur 3 malam di Sydney, tapi toh lumayan juga dengan menggunakan 2 tour yang disediakan gratis oleh pemerintah NSW, paling tidak sebagian kota Sydney sudah saya kenal dan jelajahi.
Jika anda suatu saat berkeinginan berlibur dengan ingin merasakan suasana eropa jaman dulu dan modern saya pikir kota Sydney di Benua Australia ini bisa dijadikan salah satu pilihan tepat.Â