[caption caption="Bakso Lahar"][/caption]Sebentar lagi akan datang pendatang baru di dunia perbaksoan. Para pecinta bakso bersiap-siaplah untuk merasakan sensasi baru bakso yang unik. Yang unik adalah kuahnya, berwarna merah, berbentuk saus bukan kuah bening dan rasanya alami, tidak ditemukan MSG atau Vetsin yang berlebihan.
Bakso ini memang belum dikenal luas, penulis menemukan bakso ini disebuah rumah di kampung Nanggela Rt 03/01 Desa Sukmajaya Kec Tajurhalang Bogor, disaat penulis secara tak sengaja singgah dirumah tersebut.
Baksonya
Pemilik rumah menjelaskan bagaimana bakso ini dibuat. Baksonya dibuat dengan komposisi 1.000 gram daging, 200 gram bumbu dan rempah serta hanya 100 gram tepung tapioka. Dengan komposisi daging dan bumbu yang dominan, penulis serasa sedang memakan sosis. Kegurihannya bersumber dari daging, bumbu dan rempah alami (inner beauty) bukan tambahan kimiawi (MSG) dari luar.
Kekenyalan baksonya murni dari dagingnya, bukan karena sagu yang banyak atau campuran kimiawi. Penulis merasakan ada bahan tambahan alami yang membuat bakso ini kenyal alami, dan tambahan alami tersebut setelah penulis selidiki juga berperan sebagai MSG alami yang disediakan oleh alam.
Kuahnya
Pemilik rumah menjelaskan bagaiman muncul ide kuah Lahar. Awalnya dia diajak makan ke sebuah warung soto lamongan, dimana kelezatannya berasal dari koya yang ditambahkan pada kuahnya.
Dia juga menjelaskan, resep kuah lahar berasal dari resep yang ditemukan saat main kerumah saudaranya yang sedang mengkhitankan anaknya. Saat ini ada majalah "jadul" sekitar tahun 2007 yang membahan makanan dari udang. Dari majalah itulah muncul ide kuah bakso yang berbentuk saus.
Saat pemilik rumah menunjukan kuahnya, komposiinya terbagi menjadi dua. Pertama, kaldu sapi dari tulang lutut dan iga yang banyak sumsumsnya. Kedua, bumbu Lahar yang berbentuk kari yang bermarna merah.
Kaldu sapinya direbus dengan api kecil selama 8 jam, dengan cara ini maka kaldu sapi akan terasa sekali. Ciri bahwa kaldu sapi sudah sempurna keluar adalah ikatan otot atau daging dengan tulang sudah berpisah dan rasa daging yang ada ditulang tersebut sudah "spa" tidak berasa gurih lagi.
Aroma bawang putih dan merahnya sangat terasa sekali, ditambah campuran saus cabe dan saus ala Jepang dan Cina membuat rasa dan aroma saunya sangat menyengat dihidung.