Madinah kota terbuka. Bagian  belakangnya hamparan pegunungan, ini pertahanan alami dalam pertempuran. Bagian depannya tanah lapang, ini bagian terlemah, musuh dapat dengan mudah menyerangnya. Saat Madinah akan diserang oleh pasukan sekutu kabilah Arab di perang Khandaq, barulah Rasulullah saw dan Sahabat membuat parit untuk pertahanan.
Berbeda dengan kota Khaibar, pusat tempat tinggal Yahudi di Hijaz. Kota yang terletak antara Madinah dan Syam. Dalam satu kota bisa terdapat 10 benteng yang kokoh. Antar benteng saling terkoneksi. Bila satu benteng kalah, maka dapat pindah dan bergabung ke benteng yang lainnya. Benteng tanda bahwa mereka dapat dimobilisasi berperang setiap saat walaupun mendadak.
Benteng dilengkapi dengan sumber makanan dan minuman yang melimpah. Bahkan mampu bertahan bila bertahun-tahun dikepung pun tak akan membuat penderitaan karena kekurangan makanan dan minuman. Persenjataan satu benteng dapat terdiri panah, tombak, baju besi, dan perisai. Daya jangkau anak panahnya melebihi anak panah yang dimiliki oleh pasukan Rasulullah saw.
Keahlian membuat senjata Yahudi berasal dari profesi bisnisnya sehari-hari. Bisnis yang digeluti pembuatan perkakas dan bejana, pandai besi, perhiasan hingga emas. Pergelutan bisnis ini yang membuat Yahudi memiliki banyak ahli dalam pembuatan peralatan perang.
Di benteng Bani Qainuqa, memiliki 700 prajurit dengan peralatan tempur yang lengkap. Ini melebihi kehebatan persiapan tempur Quraisy. Dari Benteng, Bani Nadhir mampu menyerang dengan panah dan pelontar batu. Di Benteng Yahudi Bani Quraizah terdapat 1.500 pedang, 2.000 tombak, 300 baju besi dan 500 perisai.
Di Khaibar, salah satu benteng Yahudi sudah memiliki senjata sekelas manjaniq dan meriam. Saat salah satu benteng dikalahkan, kedua senjata yang berhasil direbut digunakan oleh Rasulullah saw untuk mengepung dan membongkar pintu benteng yang lainnya.
Kehebatan benteng Yahudi diabadikan dalam Al-Qur'an, "Mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari siksa Allah." Namun kenyataannya Yahudi mudah menyerah, padahal pengepungannya yang tidak lebih dari 30 hari?
Channel Youtube Dengerin Hati
Nasrulloh BaksolaharÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H