Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Suara Hewan

14 Mei 2021   21:18 Diperbarui: 14 Mei 2021   21:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suara burung, apa yang dirasakan dari suara burung? Ketentraman, ketenangan dan kebahagiaan. Mengapa suara burung bisa menghadirkan ketentraman padahal hanya sebuah suara? Bukankah banyak hewan yang bersuara pula? Mengapa setiap suara hewan memberikan efek psikologis yang berbeda?

Mendengar auman singa muncul ketakutan. Mendengar auman srigala dan desisan ular muncul kengerian. Mendengar suara kucing terlihat kelucuannya. Setiap suara memberikan efek yang berbeda. Sensasi berbeda. Imajinasi yang berbeda. Persepsi yang berbeda. Tekanan suara memberikan pengaruh yang berbeda.

Setiap malam Jumat, Mutharrif bin Abdullah selalu melakukan perjalanan. Namun karena terlalu mengantuk dan lelah akhirnya dia merebahkan diri dekat sebuah pemakaman. Saat tertidur dia bermimpi. Dia bisa melihat setiap penghuni di kompleks perkuburan tersebut.

Dalam mimpinya para penghuni kubur berkata, "Inilah Mutharrif yang biasa datang pada hari Jumat." Dia berkata, "Apakah kalian juga mengenal hari Jumat?" Mereka berkata, "Iya, bahkan kami mengetahui apa yang dikatakan burung pada hari itu." Dia berkata, "Apa yang dikatakan burung-burung itu?" Mereka menjawab, "Salam, salam."

Setiap kicauan burung ternyata tidak ada kesia-siaan. Setiap kicauan burung ternyata berisi saling mendoakan keselamatan bagi yang lainnya. Bisakah kita seperti burung dalam kesehariannya? Bicaranya penuh doa keselamatan kepada muslimin?

Nabi Daud pernah diberi kemukjizatan untuk mendengarkan suara seekor ulat. Apa yang diucapkan ulat tersebut? Ternyata sang ulat tengah berdzikir kepada Allah. Suara ayam di pagi hari ada yang mengatakan sedang menyambut para malaikat yang turun dari langit ke bumi.

Alam semesta bertasbih. Apakah manusia termasuk di dalamnya? Bukankah manusia makhluk terbaik? Bukankah manusia khalifah di semesta? Namun mengapa dari sisi ucapannya lebih buruk dari makhluk yang lebih rendah? Wahai burung, ayam dan ulat, bisa jadi mereka lebih mulia dari manusia karena tasbihnya. Sedangkan manusia lebih rendah, karena ucapannya yang sia-sia.

Channel Youtube Dengerin Hati

Nasrulloh Baksolahar 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun