Mohon tunggu...
Nasrullah Idris
Nasrullah Idris Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Masalah Baru bidang Sains Matematika Teknologi

Bidang Studi Reformasi Sains Matematika Teknologi | Facebook : http://www.facebook.com/nasrullah.idris

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Perlu Bangga Kerabat Jadi Anak Buah Orang Asing

1 November 2015   13:43 Diperbarui: 1 November 2015   14:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

         Pada sebagian masyarakat kita, ada perasaan "bangga, kagum, cemburu, atau senang" melihat kerabatnya yang bekerja di perusahaan asing.

          Malah di sejumlah keluarga, kehadirannya disambut bak seorang selebritis. Ia dianggap sebagai simbol kemapanan dan kemajuan.

          Bayangkan saja, kalau sebagian besar rakyat Indonesia bersikap demikian, apakah secara tidak langsung bertanda mereka telah merelakan/membiarkan warga asing untuk menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri? Sementara melalui beragam retorika bernuansa kebangsaan justru kita mengharapkan sebaliknya.

          Kalau memang itu menjadi kenyataan maka mau tidak mau harus diakui bahwa trend mental tersebut bukanlah sesuatu yang menggembirakan. Bagi seorang patriot bangsa akan terasa menyakitkan, bagaimana beragam sektor milik sebuah negara yang sangat subur bisa-bisanya dieksploitasi pihak asing.

          Hendaknya semua itu menjadi renungan, introspeksi, dan pecutan. Agar kita tidak sampai terjerumus/terjebak pada kolonial jenis baru.

          Semoga saja tidak terus melebar, sampai-sampai jabatan publik pun, pimpinannya dipegang pihak asing. Kalau sampai merata seperti ini, dari Sabang sampai Meraukue, apalah arti kedaulatan negara ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun