Mohon tunggu...
Nasrullah Mappatang
Nasrullah Mappatang Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Alumni Fakultas Sastra UNHAS dan Pascasarjana UGM - Pegiat Sekolah Sastra (SKOLASTRA) - Mahasiswa Doktoral/ PhD di University of Malaya, Malaysia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mediatisasi Politik: Media, Budaya Politik dan Politik Kebudayaan

5 Agustus 2017   12:24 Diperbarui: 5 Agustus 2017   13:31 3464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mirip ketika mencoba berbicara soal kisruh Surah Al Maidah. Jika tidak mengutuk Ahok, seolah kita adalah pendukungnya. Tidak ada ruang disana, oposisi biner dan jebakan pro-kontra menggiring audiens untuk terjebak disana. Perilaku dalam berhubungan antar netizen menjadi berubah dan digiring untuk pro atau kontra, untuk mendukung paslon no.1, 2, atau tiga. Padahal, kita bukan pemilih DKI, dan tidak ada hubungannya dengan para paslon di DKI sana.

Tapi, mengapa kita seolah ketinggalan dan terus digiring untuk ikut campur? Mengapa juga bukan 100an pilkada yang lain yang kita urusi? Mengapa hanya Jakarta saja? Jangan -- jangan ini gejala mediatisasi politik seperti apa yang dijelaskan oleh Hjarvard dan Hepp dalam karyanya tentang mediatisasi politik, dan masyarakat, seperti disebutkan di awal tulisan ini.

Lantas ke depannya, di tengah perjumpaan otonomi daerah, pilkada dan pemilu langsung, penguatan politik identitas dan juga globalisasi sekaligus, bagaimanakah gejala mediatisasi, budaya politik, dan politik kebudayaan akan berlangsung? Kita wajib mencermatinya.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun