Mohon tunggu...
Nasrul Hadi
Nasrul Hadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

H-1 Lebaran di Aceh ada Meugang, Apa itu?

4 Oktober 2014   01:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14123352712086579678

Setiap menjelang lebaran idul fitri atau pun idul adha, di Aceh selalu ada tradisi meugang. Meugang merupakan tradisi dimana masyarakat Aceh akan membeli daging di pasar untuk kemudian dimasak dirumahnya bersama keluarga pada setiap menjelang lebaran dan puasa ramadhan. Tradisi ini sudah sangat lama dan turun temurun. Selain H-1 atau H-2 lebaran, meugang juga ada setiap H-1 atau H-2 puasa bulan ramadhan.

[caption id="attachment_327136" align="aligncenter" width="300" caption="GAMBAR: Kondisi pasar pada saat hari meugang di Aceh (sumber www.antaranews.com)"][/caption]

Pada hari meugang, banyak pedagang yang menjual daging sapi atau daging kerbau, tentu pemandangan pasar berbeda pada hari biasanya. Demikian pula masyrakat berbondong-bondong untuk membeli daging meugang. Hampir setiap masyarakat Aceh melaksanakan tradisi ini. Biasanya masyarakat Aceh pada saat hari meugang akan berkumpul bersama keluarga untuk menikmati hidangan khas meugang. Kendati ada yang merantau, mereka juga akan pulang Kampung. Sampai ada istilah "jak ranggaho jeut, uroe meugang na di rumoh", artinya pergi kemanapun bisa, asalkan hari meugang ada di rumah.

Misalkan, para pelajar atau pun mahasiswa yang menuntut ilmu diluar kota dan pekerja yang merantau mereka tetap akan pulang kampung pada saat hari meugang. Meskipun kesibukan menghampirinya, namun meugang tetap dinikmati bersama keluarga di rumah.

Nah, hidangan apa saja yang dimasak ketika meugang? Pada saat hari meugang biasa akan ada masakan rendang, sop tulang, daging dimasak putih, terkadang hjga daging meun=gang ada yang dimasak bersama mie Aceh.

Sebenarnya tradisi ini memberi arti yang luar biasa. Dimana masyarakat Aceh pada hari tersebut menikmati daging, meskipun pada hari biasanya jarang menikmati daging. Ini merupakan salah satu cara mensyukuri nikmat Allah dengan memakan daging untuk perbaikan gizi. Juga, meugang sebagai pelestarian kuliner khas Aceh seperti yang disebutkan diatas.

Ada yang menarik juga saat meugang di Aceh. Harga sembako itu sudah pasti naik. Nah anomali pasarnya jelas sekali terjadi. Meskipun demikian, bagi pedagang hari tersebut harinya menggais rezeki, karena banyak pelanggan.

Yuk datang ke Aceh dan rasakan tradisi meungang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun