Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Dalam Diam

2 Mei 2016   12:20 Diperbarui: 2 Mei 2016   13:43 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                           animasi ( sumber Gambar.http://pinggirempang.blogspot.co.id/2015/01/dp-bbm-patah-                      hati-2015.html).

Cinta merupakan perasaan yang timbul secara alamiah. Karena cinta ada pada semua orang. Aku adalah salah satu yang sering jatuh cinta. Namun, cintaku hanya cinta dalam diam. Dibawah ini beberapa kisahku tentang pengalaman cinta dalam diamku.

Pertama, kisahku mulai suka sama cewek pas SD. Walaupun aku pada waktu itu tidak tau apa itu rasa suka. Dan mungkin ini merupakan cinta monyet. Aku jatuh cinta kepada cewek di kampungku. Dia pintar, dan selalu mendapatkan rangking.

Kisah selanjutnya terjadi pada saat aku di SMP. Aku suka sama seseorang cewek sangat perfect dalam hidupku. Aku suka dia. Tapi masalah muncul dalam hidupku. Aku tidak berani bilang sama dia kalau aku suka dia. Akhirnya dia pacaran dengan temanku. Aku sakit, rupanya cinta tak harus memiliki menghancurkan hidupku.

Kesalahanku yang tidak bisa aku perbaiki adalah takut mengucapkan rasa suka sama yang dia yang aku suka. Sebenarnya aku hanya mengungkapkan rasa suka. Artinya aku hanya bilang saja aku suka dan bukan untuk pacaran. Karena pacaran bukan solusi untuk urusan percintaan.

Masih pada saat aku SMP. Aku jatuh cinta lagi sama si dia yang satu kelas denganku. Aku bingung mau bilang atau tidak kalau aku suka dia. Menunggu-nunggu sampai 7 tahun aku masih takut bilang  kalau aku suka dia. Karena aku dekat dengannya saja sudah membuatku tak bisa bernapas dengan benar. Aku rasa sudah nasibku tak bisa mendekatinya. Mungkin aku jelek sehingga aku tidak pede. Namun, biar waktu saja yang menjawab.

Di SMA aku jatuh cinta lagi dengan cewek yang menurutku akan menjadi jodohku. Aku salah dengan cewek ini. Karena aku bilang cinta kepadanya melalui SMS. Akibatnya aku dibilang sama dia gak gentlemen. Aku pasrah. Aku patah hati. Akhirnya dia pacaran dengan temanku. Aku rasa endingnya gak bagus buatku.

Cintaku dalam diam rupanya berlanjut sampai aku kuliah. Aku tidak tau apa kelemahanku dan kelebihanku yang sebenarnya. Pada kuliah itu aku suka sama si dia yang telah membuatku semangat belajar. Aku pada saat itu tidak bisa bilang kalau aku suka dia. Emang dia udah ada pacar. Dan aku patah hati. Bagiku mungkin cinta belum berpihak kepadaku.

Setelah kuliah aku suka sama si dia adek letingku tapi beda jurusan. Dia ini bagiku cantik dan pinter. Aku kenal dia sudah lama. Namun, aku tidak tau harus bagaimana untuk mendapatkan waktu lebih lama bertemu dia. Akhir yang indah pun datang. Aku dan dia satu kelas les Bahasa English. Satu kelas aku dengan diamungkin kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mendapatkan hatinya. Bagaimanapun, aku sangat berharap dapat hatinya. Namun, seribu sayang aku hanya jadi penonton. Dia jalan dengan temanku. Hatiku hancur. Iya hancur. Mungkin ini hukum akibat aku tidak bisa bilang sama dia kalau aku dia. Tapi yang pasti rasa suka aku pada cewek yang tidak aku sampaikan itulah musibah bagiku..

Walaupun aku pernah patah hati gara-gara  jatuh cinta sama cewek si bidadariku itu. Namun, Aku tetap merasa bahagia. Karena Tuhan sudah menberikan aku kesempatan untuk melihat cewek itu, iya yang itu yang sudah pernah singgah dihatiku. Bagaimanapun aku tetap mendo’akan mereka semua supaya mereka bidadariku dapat jodoh yang mereka cintai.

Aku merasa aku harus berubah dengan sikapku. Aku harus berubah kalau aku harus berani dengan sikapku sendiri. Namun, itu semua biarkan waktu dan  kesempatan saja yang menjawabnya. Terimahkasih buat kamu-kamu yang pernah aku cintai. I LOVE U. dan perlu di ingat cinta dalam diam bukan solusi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun