Oleh sebab itu, melatih pemain mencetak gol saat penalti bukan persoalan mudah karena pemain membutuhkan mental yang kuat yang tidak bisa di ganggu gemuruhnya para suporter atau ada juga gangguan dari kiper lawan.Â
Sehingga jika dilatih seluruh pemain dalam mencetak gol maka pelatih maupun suporter tidak dibuat sport jantung sebab sudah yakin bahwa Indonesia bisa jika melakukan pada saat babak penalti.
Adanya perusahaan ilmu saraf atau ahli saraf maka sangat membantu bagi Tim nasional Indonesia karena hanya mereka ahli saraf yang mampu membuat pemain mampu mencetak gol pada saat tendangan penalti. Sehingga tim nasional Indonesia akan selalu menang jika babak penalti terjadi.
Dari hasil pertandingan tadi malam dapat di simpulkan bahwa kualitas pemain tim nasional Indonesia memang harus merata. Tidak hanya bergantung sama pemain bintang atau pemain yang bermain di Eropa. Sebab jika babak adu penalti terjadi maka pemain bintang akan terlihat gugup.hal ini dapat dilihat dari tidak gol Asnawi pemain Indonesia yang berlaga di Korea Selatan.
Oleh karena itu, melakukan evaluasi dan penilaian secara menyeluruh diperlukan oleh Shie Tae yong sebab jika tidak maka Indonesia akan selalu kalah atau tidak akan pernah mendapat gelar Juara di level Asean maupun dunia.
Dan jika bisa Tim nasional Indonesia diharuskan bermain sesuai dengan karakter pemainnya. Sebab selama ini kreativitas pemain masih kurang jika dibandingkan pada masa Luis Milla pelatih yang pernah melatih Indonesia sebelum Shi Tae yong.
Sehingga terlihat pemain Indonesia masih juga tidak mampu melawan Thailand baik di sea games maupun di piala AFF kemarin maka evaluasi sangat diperlukan sebab Indonesia akan menjadi tuan rumah piala dunia U-20 sebentar lagi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H