Setelah di tanya kepada yang pernah melahirkan di rumah sakit. Ternyata melahirkan di rumah sakit gratis, katanya di tanggung penuh oleh JKA. Oleh sebab itu, saya terus bertanya -- tanya sama bidan yang bekerja di poli khusus kandungan. Dari penjelasan mereka saya mendapat informasi bahwa jika sudah kontrkasi bawa saja ke Unit gawat darurat (UGD). Nanti dokter atau bidan akan mengurus semuanya.
Saat sudah kontraksi saya bawa langsung ke UGD dan di situ bidan yang piket terus membawa istri ke ruang persalinan. Dari kerjanya bidan di rumah sakit saya rasa tidak jauh beda di tempat praktek. Alhamdulillah semua biayanya di tanggung oleh JKA.
Oleh sebab itu, JKA diberhentikan bukan lah solusi. Apalagi sekarang banyak suami yang tidak bekerja efek dari covid -- 19 yang masih ada. Bagaimana dengan biaya obat anak mereka, yang baru di PHK oleh pihak tempat mereka bekerja.Â
Artinya tidak semua rakyat Aceh mampu membayar premi atau JKN mandiri. Sehingga mau tidak mau program JKA wajib dilanjutkan atas nama rakyat dan kemanusiaan. Karena jika JKA berhenti maka akan banyak lahir kasus -- kasus rumah sakit menelantarkan pasien dengan alasana pasien tidak mempunyai biaya. Dan juga aka nada banyak anak -- anak baru lair ditahan oleh rumah sakit karena ayahnya belum mampu membayar biaya persalinan.
Semoga secepatnya ditemukan solusi masalah JKA yang ada di Aceh, sebab bagaimanapun kesehatan sangat penting dan kebutuhan yang tidak bisa di tunda --tunda lagi. Semoga
Tulisan ini didedikasikan kepada Bapak Gubernur Aceh dan pejabat yang terkait, peduli lah rakyat yang telah memilih anda dengan sepenuh mati, jangan sampai pepatah air madu dibayar air tuba terjadi.
27 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H