Persiraja Banda Aceh sebagai tim promosi tahun ini yang berkiprah di liga 1 Indonesia telah melakukan tiga pertandingan dari semua pertandingan persiraja tidak pernah  kebobolan artinya cleansheet.Â
Tapi cobaan datang dengan merebaknya virus corona yang mengakibatkan kompetisi untuk sementara di hentikan dengan alasan kesehatan. Dan tim persiraja yang baru saja promosi terpaksa terkena dampaknya. Akibatnya untuk sementara waktu persiraja terpaksa menrumahkan pemainnya, sebab dana yang ada sudah habis karena manajemen tetap menggaji officeal dan gaji pemain, padahal pemasukkan dana tidak ada karena tidak adanya pertandingan.
Oleh karena itu, ditakutkan bahwa persiraja tidak tampil maksimal lagi mengingat banyak pemain yang sudah pulang ke negaranya masing -- masing, artinya pelatih harus kembali membuat perencanaan dari nol kembali, apalagi format yang akan dilakukan berbeda dengan yang sudah bergulir.
Format yang mungkin dilakukan adalah system wilayah atau system bubble, yang mana seluruh pemain dan staf melakukan karantina setelah melakukan pertandingan. Sistem bubble yang mungkin dilakukan oleh PSSI jika dilihat keadaan pandemi covid 19 yang masih belum mereda.
Tim persiraja yang merupakan tim kebanggaan masyarakat Aceh tentu tidak mau kalah mengingat hampir satu dekade menunggu untuk bisa kompetisi lagi di kasta tertinggi sepakbola nasional yaitu liga 1. Oleh karena itu, manajemen sekarang wajib mencari sponsor yang mau mendukung penuh pendanaan untuk tim, mengingat banyak sponsor juga yang mulai hengkang karena ketidakpastian kompetisi di masa pandemi covid 19.
Mungkinkah persiraja mempertahankan cleansheetnya, hal itu adalah sebuah harapan masyarakat dan supporter lantak laju (sebutan untuk supporter persiraja). Oleh karena itu, seharusnya PSSI harus konsisten dengan jadwal dan format pertandingan. Karena dengan jelasnya regulasi yang di buat oleh PSSI maka tim seperti Persiraja yang baru bergabung dengan liga 1 akan lebih siap untuk berdaptasi terutama dengan pengeluaran dana saat kompetisi bergulir.
Supporter persiraja sebenarnya sangat ingin melihat timnya berkompetisi kembali. Hal ini bukan isapan jempol belaka karena pada saat pertandingan masih normal tiket pertandingan home persiraja habis terjual. Namun, liga 1 kena dampak dari virus corona yang mengakibatkan kompetisi dihentikan yang mengakibatkan pemasukkan klub tidak ada.
Masyarakat Aceh yang sangat mendukung tim persiraja berkompetisi di kasta tertinggi nasional merasa sangat bahagia jika kompetisi liga 1 kembali bergulir, terserah mau pakai format apa saja yang penting kompetisi bisa bergulir dan segera ada pemenangnya. Karena harapan dan do'a tentu tidak berhenti di berikan masyarakat Aceh untuk tim kesayangannya persiraja.
Mempertahankan cleansheet bagi tim sekaliber persiraja tentu tidak mudah. Namun, bisa jadi mungkin, mengingat komposisi pemain terutama bek persiraja yang berasal dari pemain asing yang kuat secara pertahanan dan tampil cemerlangnya kiper persiraja yaitu Fakrurazi Quba. Tentu akan dapat cobaan dengan tim -- tim besar, mengingat baru dua tim besar yang di hadapi  yaitu Madura united dan Bali united yang berakhir skol kacamata, sehingga untuk menjaga tim tetap prima seharusnya persiraja sudah bisa melakukan pemusatan latihan. Akan tetapi itu semua tidak mungkin karena persiraja sekarang sudah minus dana cadangannya.
Sebagai supporter persiraja tentu saat ini merasa was -- was dengan penampilan persiraja bulan Februari nanti. Karena tidak bisa di pungkiri bahwa tim persiraja dan juga tim -- tim besar lain sekarang sedang istirahat total akibat adanya larangan berkumpul oleh pemerintah yang sedang melawan virus corona.