Hobi menulis saya sudah ada  saat saya masih SMP, akan tetapi saya tidak tahu bagaimana cara mengekspresikannya. Alhamdulillah saat  saya kuliah saya pernah menulis di Koran lokal tentang opini pengbangkit listrik tenaga panas Bumi di Gunung Seulawah. Mulai dari situ salah satu dosen saya mengenalkan saya menulis di Kompasiana.Â
Pada saat itu saya semester akhir kuliah pada tahun 2006. Ya, walaupun tidak ada menghasilkan uang tapi saya tetap senang menulis, setidaknya ada orang yang membaca tulisan saya, pikir saya saat itu. Akan tetapi kompasiana sudah mulai melakukan banyak perubahan dengan  melakukan inovasi masalah poin dan pembayaran jika banyak yang membaca.
Saya sempat berpikir apakah kompasiana akan menghitung juga post artikel saya yang dulu yang sempat menyentuh angka 2000 pembaca? ternyata tidak terhitung.. mulai sekarang saja yang dihitung K-reward Kompasiana yang diisi oleh orang-orang yang memang berkompeten.
Saya pernah mengikuti bebeberapa lomba dan semuanya kalah alias nama saya tidak muncul di laman pengumuman pemenang lomba. Walaupun saya kalah saya tetap berpikir suatu saat kompasiana akan membayar tulisan saya. Karena bagaimana pun kondisi ekonomi sekarang memang sangat susah dan parah, apalagi sekarang saya sudah menikah dan pekerjaan saya masih guru honorer di sebuah pesantren.
Bukannya tidak mensyukuri akan tetapi sebuah tulisan pasti ada harganya. Dan harganya bukan dalam bentuk materi saja tapi dalam bentuk poin dan kompasiana sudah melakukan dengan baik sehingga saya merasa tidak rugi menulis di kompasiana. Sebab tulisan saya mungkin akan berguna bagi orang yang lain, yang saya sendiri tidak tau siapa orangnnya dan semoga menjadi pahala jariah untuk hari akhirat.
Menulis kompasiana bukan hanya sekedar menulis akan tetapi juga melatih kemampuan berpikir secara matang sebelum menulis supaya dapat artikel berjenis minimal pilihan. Dan selama saya menulis di kompasiana saya sudah pernah mendapat headline, dan pilihan, walaupun tidak banyak tapi sudah membuat saya bahagia menulis di Kompasiana.
Dengan banyak kekurangan saya bersyukur akhirnya saya naik pangkat menjadi junior di kompasiana. Dan saya pasti berjuang untuk segera naik pangkat lagi supaya ada pembuktian jika saya menulis, tulisan bukan tulisan ecek-ecek tanpa makna tapi penuh dengan makna.
Selamat ulang tahun kompasiana semoga menjadi media yang konsisten tetap menjadi wadah bagi penulis pemula yang sedang berlatih mungkin untuk menjadi penulis hebat di masa depan. Saya sebahagai salah satu penulis di media ini berharap supaya ke depan akan banyak lagi reward untuk menjaga para penulis tidak hengkang ke media lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H