Mohon tunggu...
Nasriati Chalilah
Nasriati Chalilah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tertarik pada cinta tanpa jeda, senja dengan jingga dan hujan yang basah-\r\nSaat ini di Medan. Dari Utara Pulau Sumatera, Aceh.\r\nSaleum Geunaseh :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ini Tentang Rasa dan Harga

30 November 2013   22:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kau beranjak membiarkan aku sendiri termenung di sudut taman kelas itu, saat itu semua perlahan "dunia" itu berubah membaik padaku. kita sering berdiskusi bersama, belajar bahasa inggris bersama, memotivasi diri bersama, menghabiskan sore dengan tawa. Aku tertarik ketika kau memperlakukan aku sebagai perempuan, sebagai perempuan. Lalu hati mulai bertanya.. "jatuh cintakah aku pada motivatorku ini?'

Aku tidak tahu jawaban pastinya, aku tidak pernah tahu pertanyaan itu melintas dengan mudah. hingga 5 tahun hari ini.. aku masih sangat jatuh cinta padamu. Mungkin ada yang hadir gantikan mu,Namun kau tahu? tempatmu selalu ada. Aku tak mungkin bisa lupa ketika aku berbicara jika sebenarnya diam-diam kau yang ajarkan aku. Aku tak mungkin memberi ruang hati itu, jika sebenarnya yang membangunnya kau adalah orang pertama. Aku tak mungkin lupa jika deretan  diaryku terpenuhi oleh namamu, hingga hari ini. Semua tentangmu, Suatu saat akan menjadi kado jika kita berjodoh. Kau sungguh berbeda dan membuatku takluk tanpa membantah. karena semua yang kau kata selalu benar dan cerdas menurutku. Namun  Pada 2 tahun terakhir kita sudah sangat jarang menyapa : menanyakan tentang cinta sudah tak berani lagi tentunya, sepertinya kita terikat dengan Rohis yang kita geluti dikampus kita.

Saat deraian hujan itu jatuh, aku tersadar kini sudah menjadi Mahasiswa. Kita bukan anak-anak lagi yang dulu mungkin bisa gak makan karena patah hati, atau buat status galau karena karena si doi gak telpon malam minggu. hehe..

Sekarang dengan pemahaman yang berbeda, aku memahami rasa dan harga. rasa yang harus dijaga daam balutan do'a agar kelak berharga ketika saatnya tiba. Aku belajar banyaktentang menghargai mimpi-mimpi itu, menghargai semangat itu.. menghargai segala jejak kebaikan yang ditanamkan oleh orang lain, meskipun kau tak berada disampingku lagi. Kebaikan mu sungguh sangat berharga dan aku tak akan mampu membayar harga yang kau berikan itu.

Untukmu yang tak pernah ku lupa..saat hujan membasahi kota, saat senja dengan jingga dan saat diary itu tertulis namamu, hanya itu yang berani aku lakukan saat ini. diam-diam dengan baik tidak memberitahu mu, terlalu berharga perasaan itu. Semoga selalu saja ada tali-tali yang terbentang di dua tempat kita, lalu menjadi simpul yang kuat dan berharga.

Selalu ada cinta disini, "Kau yang belum tergantikan hingga saat ini.. kau yang selalu ada dalam balutan do'a dan hatiku. semoga selalu berbahagia meskipun orang lain tak memahami rasa melainkan harga. dan percayalah, kita selalu menghargai rasa dan harga itu" :)

*****

Medan saat Hujan membasahi, 30 Desember 2013 22:45

-Chalilah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun