Kerling malam dibuai penjaga langit,
Tonggak mata berpilin,
Mengukir pilar yang menjutai-juntai
Ah, Larut sudah.
Penat rasa otak.
Remuk punggung terbungkuk-bungkuk
Helaan napas satu-satu...
Jalinan kapuk tak tertandingi,
tapi anak nakal itu tak lelah bermain,
morat-marit di kanan menuju kiri kornea cahayaku.
Sungguh,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!