Peta Politik menjelang Pemilu / Pilpres yang dua bulan sebelumnya tampak belum begitu jelas karena belum jelasnya sikap beberapa tokoh politik, terutama dari lingkaran Presiden Incumbent, kini telah cukup terang benderang.Â
Gibran; anak sulung dari Presiden Jokowi dan juga keponakan dari Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, menjadi tokoh pembuka tabir peta politik menjelang Pilpres.Â
Anwar Usman Ketua MK yang membuat keputusan kontroversial tentang batas umur bacawapres, meloloskan Gibran keponakannya untuk dapat dicalonkan sebagai Cawapres, lalu berselang beberapa waktu Prabowo; Capres dari Partai Gerindra bersama partai-partai koalisinya mengumumkan Gibran sebagai Cawapresnya.Â
Status Gibran yang merupakan anggota atau kader dari Partai PDIP tentu saja menjadi polemik, karena PDIP bersama partai-partai koalisinya sudah mengumumkan Ganjar Pranowo dan Profesor Mahmud MD sebagai Capres dan Cawapres usungannya.Â
Kubu PDIP yang tentunya merasa dikhianati dan sangat kecewa pada Presiden Jokowi dan Keluarganya, akhirnya mulai menghembuskan perlawanan; dimana petinggi partai mulai mencecar tokoh-tokoh lawan, bahkan simpatisan turun melakukan Demonstrasi atas keputusan Ketua MK Anwar Usman dan mendesak agar Anwar Usman untuk dilengserkan dari kursi Ketua MK.
Walaupun Koalisi belum berakhir sampai tahun depan, namun genderang persaingan sudah ditabuh.Â
Simpatisan PDIP yang awalnya mendukung Jokowi pun mulai antipati dan mengekspresikan kekecewaannya.Â
Kinerja Prabowo di kabinet pun dikecam terutama dalam hal Food Estate yang dinilai merusak lingkungan.
Sementara itu, di Kubu Capres Anies Baswedan, mendapat teman baru yaitu Gus Muhaimin atau Cak Imin dari Partai PKB; yang pada awalnya menyatakan berkoalisi dengan Prabowo. Mungkin karena tidak diusung sebagai Cawapres oleh Prabowo lalu hengkang, dan menjadi Cawapres dari Anies.
Setelah Peta dan Pilihan menjadi jelas, pasangan Capres/Cawapres manakah yang akan menang dipilih oleh Rakyat Indonesia? Ganjar - Mahfud, Prabowo - Gibran atau Anies - Muhaimin?
Mencermati perkembangan yang terjadi di internal MK dan juga aksi Demonstrasi yang sedang terjadi, kemungkinan besar Ketua MK Anwar Usman akan dilengserkan dari jabatannya oleh DPR yang Mayoritas dikuasai PDIP. Namun tentu perlu juga mencermati manuver dari Presiden Jokowi di akhir masa Jabatannya sampai tahun depan.