Sering orang kecewa setelah membeli mebel, bukan karena kesalahan penjual, tetapi karena kesalahannya sendiri. Penjual bisa dipersalahkan jika barang tidak sesuai dengan kualitas yang dijanjikan, packing kurang bagus dan lain-lain, tetapi  ada hal-hal lain yang bukan tanggung jawab penjual melainkan tanggung jawab anda sendiri. Karena itu anda perlu memperhitungkan keputusan yang menjadi tanggung jawab anda sendiri, bukan penjual.
- Perhitungkan ukuran mebel, apakah sesuai dengan ukuran ruangan yang anda punya? Pastikan bahwa ukuran mebel, jika mebel itu ditempatkan di ruangan anda, tidak mengganggu sirkulasi aktivitas penghuni. Mebel yang terlalu besar bisa menyulitkan anda untuk bergerak ke sana dan kemari. Jika ruangan anda kecil, perkecil pula mebelnya atau kurangi mebelnya dengan memilih mebel multi fungsi. Misal: bed yang punya laci, sehingga tidak perlu tambahan lemari.
- Perhitungkan berapa lama anda ingin gunakan mebel itu? Jika anda sering pindah rumah dan selalu ingin sering berganti mebel, anda tidak perlu beli mebel yang awet dan berharga mahal. Namun, jika anda ingin mebel yang bisa dipakai 2-3 generasi, maka anda perlu mebel yang dengan bahan kayu yang kuat. Bahan kayu yang kuat itu adalah kayu jati pilihan dengan serat halus, padat dan kuat.
- Perhitungkan kecocokan gaya mebel dengan rumah anda. Seringkali ketika memasuki toko mebel, kita terpukau dengan suatu mebel, mungkin klasik, modern, etnik atau kontemporer. Tetapi ketika mebel itu dibeli dan ditempatkan dirumah, malah tidak klop atau matching dengan desain interior rumah anda.  Cara mudahnya, jika rumah anda minimalis, pilih mebel minimalis, tetapi jika rumah anda klasik, pilih mebel anda klasik. Aturan ini bisa anda abaikan jika anda bisa menemukan keserasian  pada kombinasi mebel dari berbagai gaya.
http://indonesian-furnitures.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H